Hampir 3 Tahun Sekolah Ala Pandemi

Hampir 3 Tahun Sekolah Ala Pandemi

JAMBI – Sedih? Jawabannya tentu saja sedih namun kondisi ini harus dijalani. Demikian dikatakan Meli Febriyanti, siswi MA Negeri 1 Batanghari kepada Jambi Ekspres saat membahas soal sekolah di masa pandemi. Tak terasa, Meli telah melewati hampir tiga tahun waktu sekolahnya bersamaan dengan bencana penyebaran virus Covid-19. “Awal pertama covid melanda dunia, saya duduk di kelas IX SMP dan sekarang saya telah naik ke kelas 11 MA,” ujarnya.

Selama tiga tahun ini pula, Meli mulai terbiasa dengan sistem belajar ala pandemi. Mulai dari ketidakpastian waktu sekolah, karena peraturan pemerintah terus berubah, saat tertentu tatap muka dan saat tertentu daring, menyesuaikan kondisi penyebaran Covid-19. “Jika melihat kembali ke belakang, jujur sangat kangen bisa normal sekolah seperti dulu lagi, memiliki kebebasan dalam beraktivitas dan bersosial, sekarang, menatap wajah teman saja sulit, berkomunikasi juga terbatas karena selama di sekolah selalu menggunakan masker,” lanjutnya.

Saat ditanya terkait adaptasi belajar selama pandemi, Meli mengaku sudah cukup beradaptasi, waktu hampir tiga tahun ini baginya cukup untuk ia dan teman lainnya melebur dengan sistem pembelajaran ala pandemi. “Mungkin karena saya pernah sekolah saat dulu normal, jadi ada rasa kangen untuk bisa kembali seperti dulu, namun jika melihat kondisi sekarang, harapan itu harus saya kubur dan harus optimis menghadapi zaman ini hingga beberapa tahun ke depan,” lanjut penyuka jurusan Bahasa Inggris ini.

Masa pandemi ini diakui Meli adalah ujian baru bagi generasi muda seusianya. Ujian itu beragam, ada yang stress karena tidak nyaman belajar dengan sistem sekarang, ada yang punya kebiasaan baru, suka rebahan dan sibuk main handphone. “Sebaliknya, selama pandemi ini ada juga yang berubah menjadi sangat produktif, memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangkan bakatnya, Alhamdulillah saya pun mencoba memanfaatkan momen ini untuk semakin banyak mengasah skill dalam bidang fotografi, karena memang menyukai dunia fotografi,” ujar Meli yang pernah lolos menjadi nominasi fotogarafi tingkat provinsi ini.

Peran orangtua diakuinya juga sangat membantu dalam menghadapi masa-masa berat selama pandemi. “Jujur orangtua saya termasuk orangtua yang ketat dan disiplin dalam mendidik anak, banyak hal yang dilarang, awalnya sempat sedih, namun setelah saya pikir tujuan mereka pasti baik, untuk menjaga saya, jadi akhirnya saya jadi sangat bersyukur,” lanjutnya. Gadis kelahiran 10 Februari 2005 ini juga berharap, generasi muda bisa lebih strong melewati masa pandemi ini dengan tetap semangat, tidak putus asa dan tetap fokus mengisi kegiatan dengan hal positif dan tak putus berdoa agar semua cita-cita yang diinginkan bisa terwujud. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: