Long covid : Kenali Gejala jangka Panjang Setelah Terinfeksi Covid-19

Long covid : Kenali Gejala jangka Panjang  Setelah Terinfeksi Covid-19

Oleh: Cokorda Agung Abi Baruna

Varian omicron diketahui mendominasi penyebaran Covid-19 di dunia, termasuk Indonesia saat ini. Meskipun para penyintas cenderung mengalami gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya, namun masih ada beberapa penyintas yang kerap mengalami gejala yang mirip serta berkelanjutan meskipun sudah dinyatakan sembuh dari covid yang dideritanya. Hal ini lah yang sering kita dengar dengan nama “Long covid” atau long term covid.

Apakah itu long covid? Dan apa sajakah gejalanya?

Dilansir dari AMARI COVID 19 , Long COVID adalah kondisi di mana seorang penyintas COVID-19 masih merasakan gejala penyakit tersebut dalam jangka waktu yang lama, bahkan setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Gejala ini tidak hanya terjadi pada penyintas yang memiliki penyakit bawaan (sakit jantung, kencing manis, Asma,dsb) tetapi dapat juga terjadi pada orang yang sebelumnya sehat atau tidak memiliki sakit bawaan. Banyak orang dengan Covid-19 bisa merasa lebih baik dalam beberapa hari atau minggu, di mana sebagian besar akan sembuh total dalam 12 minggu. Tapi, bagi sebagain orang, gejalanya bisa bertahan sampai berbulan-bulan meski telah dinyatakan negatif dan tidak menular.

Mengutip dari National Health Society (NHS) beberapa gejala long covid yang umum terjadi, meliputi: Mudah lelah, dasa sesak, nyeri dada, Sulit tidur, masalah dengan memori atau ingatan, jantung berdetak kencang ,Pusing ,Nyeri sendi ,Sensasi kesemutan ,Depresi dan kecemasan, Tinitus (telinga berdenging), merasa lemas dan merasa sakit, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, sakit tenggorokan, perubahan indra penciuman atau perasa, Muncul ruam atau kemerahan.

Gejala long covid ini pun yang dapat menjadi bukti bahwa covid memiliki dampak yang luas bahkan di luar dari permasalahan saluran pernapasan. NHS Kembali menyarankan untuk tetap konsultasi ke dokter terdekat apabila gejala yang diderita penyintas mengkhawatirkan. Salah satu upaya untuk pencegahan dan mengurangi kondisi gejala ini ialah dengan melakukan vaksinasi lengkap sampai ke vaksin boosternya. Dan disarankan pula untuk mengurangi kegiatan yang dapat menyebabkan sesak napas, memperbanyak istirahat, mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, mengurangi kafein, hingga melakukan pemeriksaan klinis dan konsultasi bagi anda yang mengalami gejala yang dirasa berat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: