Pasien Asma Juga Harus Berolahraga

  Pasien Asma Juga Harus Berolahraga

Oleh: dr. Felita ferdiana

SERINGKALI masyarakat dengan penyakit asma merasa takut untuk melakukan aktivitas bermain ataupun berolahraga karena takut akan terjadi kekambuhan saat berolahraga dan bermain. Namun apa benar bahwa pasien asma tidak boleh berolahraga?. Pada umumnya olahraga sangat penting untuk tubuh kita karena dapat meningkatkan fungsi dan otot otot pernafasan, meningkatkan kebugaran tubuh sehingga tidak mudah lelah, serta menghilangkan stress dan meningkatkan rasa percaya diri.

Asma merupakan peradangan kronis yang umumnya terjadi pada saluran pernafasan, yang ditandai dengan gejala bervariasi dan berulang berupa mengi, sesak nafas, batuk dan dada terasa berat. Pada umumnya penatalaksanaan asma difokuskan pada pencegahan serangan dan pencegahan komplikasi asma. Pencegahan terjadinya serangan asma dilakukan dengan menghindari faktor penyebab terjadinya asma, berobat secara teratur, serta berolahraga. Salah satu olahraga yang juga dianjurkan untuk pencegahan serangan asma pada pasien asma di Indonesia adalah senam asma yang memiliki beberapa tahapan gerakan yaitu pemanasan, latihan inti A, latihan inti B, aerobik dan pendinginan.

  1. Pemanasan merupakan gerakan awal dengan tujuan mempersiapkan otot – otot , sendi- sendi, jantung dan paru dalam keadaan siap untuk melakukan gerakan lebih lanjut, pada umumnya gerakan bebas tanpa beban ataupun bantuan yang melibatkan seluruh Waktu pemanasan pada umumnya berkisar 3 -15 menit
  2. Gerakan inti A : Bertujuan untuk melatih cara bernapas yang efektif bagi penderita Dengan cara menarik napas dan mengeluarkan napas. Gerakan menarik napas dimulai dari hidung dan dikeluarkan lewat mulut seperti meniup lilin. Waktu yang diperlukan menarik napas lebih pendek daripada mengeluarkan napas. Teknik bernapas dalam dan lambat dapat menurunkan kecemasan, Gerakan ini dilakukan dalam waktu 10 menit
  3. Gerakan inti B Bertujuan untuk merelaksasi otot-otot pernapasan. Dengan irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernapasan dan Gerakan ini juga dilakukan dalam 10 menit .
  4. Gerakan aerobik merupakan bentuk latihan yang membutuhkan oksigen untuk periode yang lama, dapat meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru. Melibatkan banyak sendi dan otot otot tubuh, dilakukan secara terus menerus, jika di selingin

 

istirahat tidak lebih dari 3 menit, serta dapat meningkatkan denyut nadi hingga 70 persen dari nadi maksimal. Latihan dilakukan dalam 5menit.

  1. Pendinginan berfungsi untuk relaksasi otot otot pernafasan serta otot otot lain, selain itu juga untuk mengembalikan denyut nadi pada frekuensi normal setelah mengalami kenaikan selama Gerakan pendinginan dilakukan dalam 5 menit

Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam 30-60 menit , senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu. Hasil yang di peroleh dari senam asma dapat meningkatkan kapasitas penderita asma dalam melakukan kegiatan sehari-hari, yaitu meningkatkan kemampuan pernapasan, meningkatkan fungai kerja otot-otot pernapasan, menambah aliran darah ke paru, menyebabkan pernapasan lebih lambat dan efisien, mengurangi laju penurunan fungsi paru, dan memperpendek waktu yang diperlukan untuk pemulihan.

Namun ada beberapa keadaan/kondisi yang harus diperhatikan oleh penderita asma sebelum melakukan olahraga yaitu : tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh.

Olahraga lain yang dapat dilakukan selain senam dengan tolerir yang baik adalah renang, tennis dan bersepeda. Olahraga lain seperti lari jauh, basket, sepatu roda dapat dilakukan namun memerlukan obat obatan pencegah sebelum berolahraga. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: