>

Pendeta Saifudin Ibrahim Ternyata Masih Kerabat Muhammad Kece, Sama-sama Murtad

Pendeta Saifudin Ibrahim Ternyata Masih Kerabat Muhammad Kece, Sama-sama Murtad

JAKARTA - Publik mendadak mencari-cari profil pendeta Saifuddin Ibrahim, usai tayangan videonya yang minta 300 ayat Alquran dihapus viral di media sosial. Dia memintanya kepada Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.

Pendeta Saifuddin Ibrahim ternyata bukan kali ini saja membuat heboh dan viral. Sebelumnya, Saifuddin juga pernah viral dan membuat heboh dengan unggahannya di media sosial pada 12 November 2017 lalu.

Unggahan yang dibuat melalui akun Facebooknya itu menyebutkan bahwa Allah SWT adalah sebuah delusi (tidak rasional). Alasannya, karena Nabi tidak mengenalkan nama Allah SWT kepada umatnya.

“Allah SWT adalah delusi. Karena nabi sebelumnya tidak mengenalkan nama Allah SWT kepada umatnya,” tulis Saifuddin dalam unggahan itu.

Dalam unggahan yang sama, dia bahkan berani menyebut Allah SWT seusia atau sebaya dengan Nabi Muhammad. Bahkan, pemilik nama asli Abraham Ben Moses itu menyebut Allah adalah teman bermain Nabi Muhammad.

“Allah SWT umurnya sama dengan Muhammad. Seusia. Sebaya atau teman bermain mereka dan sehabat mengaminkan,” lanjut Saifuddin.

Saifuddin kemudian ditangkap lantaran unggahannya itu menghina Nabi Muhammad SAW. Dia kemudian ditangkap dan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang pada Februari 2018.

Dalam sidang tersebut, Saifuddin divonis bersalah dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara serta denda sebesar Rp50 juta.

Setelah bebas dari penjara, nama Saifuddin Ibrahim kembali mencuat seiring dengan terungkapnya kasus penganiayaan terhadap pelaku penista agama, Muhammad Kece. Muhammad Kece dianiaya oleh mantan kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri, Irjen Pol Napoleon Bonaparte.

Menurut Saifuddin, kerabatnya itu dianiaya sehari setelah ditangkap polisi di Bali, pada Selasa (24/8), dan dibawa ke Jakarta.

Berdasarkan keterangan yang dia dapat, penganiayaan terhadap Muhammad Kece di Rutan Bareskrim terjadi antara pukul 01.00 dini hari hingga pukul 03.00 WIB. Pelakunya, menurut Saifuddin, tidak sendiri, tetapi ada sekitar lima orang.

“Jadi, jam satu dipukul babak belur, dan dia siuman lagi, mukanya dilumuri kotoran manusia,” kata Saifuddin saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (18/9/2021) sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: