>

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Terus Melangkah Menembus Batas

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Terus Melangkah Menembus Batas

Oleh: Ridwan

Dosen PIAUD FTK UIN UIN Jambi

 

Lahirnya Fakultas Tarbiyah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tidak terlepas dari sejarah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan perkembangan Agama Islam serta lembaga pendidikan Islam di Propinsi Jambi. Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi berdiri tidak terlepas dari Yayasan Perguruan Tinggi Al-Ma’arif yang pada tahun 1965 telah memiliki Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin di Kotamadya Jambi.

Untukmemenuhikeinginanmasyarakat, para ulamadanPemerintah Daerah Tingkat I Jambi tersebut, Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin Al-Ma’arif dan Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Kerinci diusulkan untuk menjadi Fakultas di lingkungan IAIN Jambi. Hal ini dilakukan karena berdasarkan ketetapan MPR Nomor: 11 tahun 1960 dan Peraturan Menteri Agama nomor 5 tahun 1963, bahwa suatu IAIN minimal harus memiliki 3 (tiga) Fakultas. Pada tanggal 30 September 1965 dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor: 18 tahun 1965, terbentuklah Panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi. Panitia tersebut disetujui oleh Menteri Agama dengan Surat Keputusan nomor: 83 tahun 1965 tanggal 22 November 1965. Setelah melalui beberapa tahapan perjuangan Panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi, maka pada akhirnya Menteri Agama menyetujui berdirinya IAIN dengan Surat Keputusan Nomor: 84 tahun 1967 tanggal 27 Juli 1967.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan(FTK)  merupakan Fakultas terbesar diantara beberapa Fakultas yang ada di lingkungan UIN STS Jambi. Fakultas yang berdiri sejak tahun 1967 hingga saat ini terdapat 9 Program Studi diantaranya Prodi PAI, MPI, PBA, Tadris Biologi, Tadris Matematika, Tadris Bahasa Inggris, Tadris Fisika, PGMI serta PIAUD. Kini, geliat FTK bertambah dengan satu PRODI lagi, yakni Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang mana di awal tahun 2022 Prodi PPG telah mendapatkan restu pendiriannya oleh BAN PT terhitung tanggal 03 Januari 2022. Tentu suatu hal yang patut kita syukuri mengingat begitu banyaknya para alumni FTK yang bertanya mengenai PRODI PPG, bagaimana tidak, dengan mengikuti PRODI PPG para guru yang telah berkiprah akan mendapat sebutan guru professional disamping tentunya menambah daya juang para guru itu sendiri dengan adanya penambahan income berupa satu bulan gaji yang termasuk dalam bagian sertifikasi guru.

Berkat tangan dingin dekan FTK, Dr. Hj. Fadlilah yang telah mengomandoi FTK sejak 2019 lalu dengan didampingi para dayang - dayangnya (WD 1 dan WD 3) plus pria perkasa dan tangguh (WD2) menjadikan nakhoda FTK semakin kokoh bak kata perumpamaan otot kawat, tulang besi menjadikan FTK terus memompa adrenalinnya untuk terus maju dan berkembang. Dukungan dari para PRODI juga menjadi suplemen tersendiri bagi sang Dekan. Terbukti, masing-masing PRODI memberikan beberapa catatan manis dalam menorehkan tinta sejarah dengan menyumbangkan beberapa mahasiswa yang berprestasi ditataran nasional. Bahkan beberapa waktu yang lalu, FTK mendapatkan SUTHA Award atas dedikasinya melaksanakan kegiatan keagamaan rutin tiap hari Jum’at berupa Dzikir dan do’a bagi Indonesia.

Pun begitu dengan Prodinya yang juga bergelimang dengan raihan Sutha award, seperti PRODI PAI dan PGMI sebagai PRODI terfavorit pilihan mahasiswa. PRODI PIAUD yang mendapat SUTHA Award dengan memborong dua sekaligus penghargaan berupa website terbaik karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan yang disebarluaskan kemasyarakat dan menjadikan websiten PIAUD dilihat oleh dari berbagai mancanegara (tercatat ada 34 negara) dengan para pembacanya yang kini berjumlah 60 ribu lebih diikuti pula oleh PRODI Tadris Fisika dan Tadris Matematika. Satu lagi yang disumbangkan oleh PRODI PIAUD penghargaan Sutha Award dengan prediket PRODI Teraktif yang dinilai dengan berbagai aktivitasnya di kampus maupun luar kampus yang secara langsung kegiatan ini di backup oleh beberapa media mainstream. FTK juga termasuk bagian yang dipercaya untuk membangun Zona Integritas karena kemampuannya mengelola keuangan sehingga tidak mendapatkan catatan temuan oleh BPK.

Tak cukup rasanya waktu untuk menceritakan keberhasilan FTK dari berbagai sisi. Namun, semua apa yang telah dilakukan oleh FTK tidak sertamerta membuat dekan menjadi sombong dan membanggakan diri. Satu hal yang patut kita syukuri, kalau sosok dekan FTK yang tegas namun cukup luwes ini diberbagai kesempatan memberi motivasinya kepada civitas akademika FTK untuk selalu memberikan yang terbaik dan menganggap apa yang telah dilakukan sebagai bagian dari proses ibadah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: