BKN Ungkap 100 Guru yang Lolos PPPK Tahap 1 Mundur, BKN: Tahun Depan Tak Bisa Daftar Lagi
JAKARTA - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkapkan kabar mengejutkan terkait hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ternyata, ada 100 guru peserta PPPK tahap 1 yang mengundurkan diri.
Ini menjadi ironis, pasalnya saat banyak guru honorer bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau PPPK yang malah mundur saat impiannya telah tercapai.
BKN melaporkan ada sebanyak 100 peserta PPPK guru tahap 1 mengundurkan diri. Jumlah tersebut cukup banyak karena formasi PPPK guru banyak ditunggu para honorer.
\"Semua peserta yang mengundurkan diri ini ada konsekuensinya. Salah satunya mereka tidak bisa mendaftar seleksi tahun berikutnya,\" kata Deputi Bidang Sistem Informasi Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suharmen kepada JPNN.com.
Menurut Deputi Suharmen, peserta yang mengundurkan diri ada berbagai macam alasan. Ada yang memilih mundur, karena setelah mengecek ke lokasi tempatnya bekerja tidak sesuai ekspektasinya.
Ada juga yang merasa dokumennya belum sesuai persyaratan, sehingga saat pengisian daftar riwayat hidup (DRH) tidak mengisinya. Berdasarkan data BKN per 18 Maret 2022 menunjukkan 506 daerah menyelenggarakan seleksi PPPK guru tahap 1.
Peserta yang lulus sebanyak 161.050 orang, tetapi yang mengisi DRH sebanyak 160.758 orang. Dari jumlah tersebut yang sudah ditetapkan NIP PPPK sebanyak 72.767 orang.
Peserta mengundurkan diri 100 orang, sedangkan berkas tidak lengkap atau BTL sebanyak 149 orang. Sesuai data BKN tersebut, yang tidak memenuhi syarat (TMS) nol.
Lambannya penetapan NIP PPPK dipengaruhi banyak faktor. Karo Humas BKN Satya Pratama mengatakan penyebab pertama bisa jadi, karena pejabat pembina kepegawaian (PPK) belum mengajukan usulan penetapan NIP PPPK.
Kedua, karena masih ada dokumen yang belum klir. Satya Pratama mengatakan meskipun sudah diverifikasi dan validasi oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD), BKN tetap melakukan verval tahap 2.
\"Kalau semua sudah klir baru diterbitkan pertimbangan teknis (Pertek),\" papar Satya Pratama. (jpnn/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: