Bareskrim Polri Tolak Penangguhan Penahanan Doni Salmanan, Crazy Rich Bandung Itu Dijerat Pasal Berlapis

Bareskrim Polri Tolak Penangguhan Penahanan Doni Salmanan, Crazy Rich Bandung Itu Dijerat Pasal Berlapis

JAKARTA - Dijerat pasal berlapis, Bareskrim Polri menolak penangguhan penahanan Crazy Rich Doni Salmanan.

Permohonan penangguhan penahanan Doni Salmanan sudah ditolak Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol.

“Takut menghalangi penyidikan dan menghilangkan barang bukti,” katanya, Selasa (22/3).

Doni, sebagaimana diketahui, merupakan tersangka kasus dugaan penipuan investasi ilegal lewat trading binary option platform Qoutex.Menurut Reinhard, alasan Bareskrim Polri menolak penangguhan penahanan tersebut, karena khawatir crazy rich asal Bandung, Jawa Barat tersebut melarikan diri.

“Alasan subjektif menurut KUHAP, takut melarikan diri,” ujar Reinhard.

Reihard menuturkan, Bareskrim Polri juga tidak ingin gegabah dengan mengabulkan permohonan penangguhan penahanan Doni Salmanan.

Sebab tidak menutup kemungkinan Doni Salmanan bakal menghilangkan barang bukti terkait kasus dugaan penipuan yang menjeratnya.

Sebelumnya, pada 8 Maret 2022 lalu, kuasa hukum Doni Salmanan, yakni Ikbar Firdaus mengaku istri Doni Salmanan yakni Dinan Nurfajrina telah mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke Bareskrim Polri terhadap suaminya.

“Untuk masalah penangguhan penahanan, kami sudah lakukan, dan sudah kami ajukan tadi malam,” ujar Ikbar.

Adapun, Doni Salmanan telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penipuan berkedok investasi bodong trading binary option lewat aplikasi Quotex.

Polisi juga telah menahan Doni Salmanan Rutan Bareskrim Polri selama 20 hari ke depan.

Dikutip dari Fajar.co.id, Doni Salmanan dijerat pasal berlapis. Pria kelahiran 1998 itu dipersangkakan terkait judi online, penyebaran berita bohong (hoaks) melalui media elektronik dan atau penipuan/perbuatan curang dan atau tindak pidana pencucian uang (TPPU). (ima/rtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: