Presiden Putin Disebut Punya Kapal Pesiar Mewah Senilai Rp9,4 Triliun, Otoritas Italia Didesak Menyitanya
ROMA - Superyacht senilai 500 juta poundsterling atau setara dengan Rp9,4 triliun milik Presiden Rusia Vladimir Putin diminta untuk segera disita Otoritas Italia.
Permintaan itu muncul setelah tim pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny mengungkap bahwa Putin memiliki kapal pesiar mewah yang dikelola oleh petugas Layanan Keamanan Federal Rusia (FSO).
Kemudian, menurut Stuff, Associates of Navalny menuntut agar pihak berwenang Italia menyita superyacht itu. Kapal tersebut diketahui disebut Scheherazade berukuran 140 meter.
Di dalamnya terdapat kolam renang dengan atap yang dapat dibuka dan diubah menjadi lantai dansa. Saat ini kapal tersebut dilaporkan sedang menjalani perbaikan dan pemeliharaan di sebuah marina di Italia barat.
Scheherazade merupakan kapal pesiar termahal di dunia yang pemiliknya belum diidentifikasi. Diluncurkan tahun 2020, kapal itu berlayar di bawah bendera Kepulauan Cayman dan terdaftar di sebuah perusahaan bernama Bielor Assets Ltd, yang berdomisili di Kepulauan Marshall.
Sebelumnya, Associates of Navalny sebelumnya telah mengidentifikasi sebuah istana mewah senilai 760 juta pound sterling di pantai Laut Hitam yang diduga milik Putin. Temuan itu membuat Putin dipermalukan oleh demonstran.
Tim Navalny juga berjanji akan terus mempermalukan Putin.
\"Kami telah menyelidiki korupsi Putin selama lebih dari satu dekade, dan ada satu hal yang kami tahu pasti, Putin tidak pernah menyimpan aset di bawah namanya sendiri,\" ujar Maria Pevchikh dari Yayasan Anti-Korupsi Navalny.
\"Selusin pengawal dan pelayan pribadi Putin terus-menerus menjaga salah satu kapal pesiar terbesar di dunia, berlabuh di pelabuhan Italia. Kami pikir ini adalah bukti yang cukup kuat bahwa Scheherezade adalah milik Putin sendiri dan harus segera disita,\" tambahnya.
Teman dekat Navalny lainnya, Leonid Volkov, mengungkap pihaknya juga telah menemukan kapal pesiar lainnya yang bernilai 700 juta dolar AS.
Tim Navalny menerbitkan daftar kru yang, menurut dugaan mereka, menunjukkan bahwa semua orang yang bekerja di kapal adalah warga negara Rusia, kecuali kapten. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: