>

Bantaian Adat di Tabir, Ratusan Ekor Kerbau Dipotong, Berpotensi Pecahkan Rekor Muri

Bantaian Adat di Tabir, Ratusan Ekor Kerbau Dipotong, Berpotensi Pecahkan Rekor Muri

BANTAIAN adat khususnya di wilayah Tabir menjadi pesona tersendiri yang sudah menjadi budaya atau kebiasaan sejak zaman dahulu sampai dengan saat ini masih dilestarikan, bagaimana ceritanya dan keunikannya?

WIWIN SAPUTRA, MERANGIN

Bantaian adat adalah acara memotong Kerbau dalam jumlah banyak yang dilakukan oleh masyarakat hampir rata-rata seluruh wilayah di Kabupaten Merangin sejak zaman dahulu hingga saat ini untuk menyambut Bulan Ramadhan.

Namun khusus di Kecamatan Tabir ada pesona tersendiri karena dari tahun ke tahun jumlah kerbau yang dipotong selalu meningkat dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Tabir maupun luar Tabir yang rela jauh-jauh datang untuk turut serta menyaksikan.

Sejak Pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya di Kabupaten Merangin pada tahun 2020 pelaksanaan Bantaian Adat tetap berlangsung namun dilaksanakan per RT tidak dijadikan satu tempat seperti biasanya.

Begitupun pada tahun 2021 meskipun Bantaian Adat kembali dilaksanakan di lokasi Muaro Danau, Kelurahan Dusun Baruh, Kecamatan Tabir namun kemeriahan sedikit berkurang karena harus menerapkan protokol kesehatan.

Pada tahun 2022 bantaian adat akan kembali dilaksanakan dan dibuka pada Selasa (29/03/2022) dengan jumlah kerbau yang dipotong hingga tanggal (28/03/2022) panitia sudah mencatat lebih dari 100 ekor kerbau yang sudah dikumpulkan.

Yang menarik pada tahun ini acara akan diisi dengan pameran, bazar dan kabarnya Gubernur Jambi juga akan turut hadir dan membuka secara langsung acara tersebut.

Menurut Ilham salah satu Tokoh Pemuda sekaligus sebagai Panitia Bantaian Adat, nantinya setelah dipotong yang dijual dengan masyarakat tersebut hanyalah daging utuh sementara Kepala, Kaki, Jantung dan Hati akan dilelang.

\"Yang dijual dengan masyarakat hanyalah daging utuh dan tentunya dengan harga dibawah pasar, sementara Kepala, Kaki, Hati dan Jantung akan dilelang oleh Panitia,\" jelas Ilham.

Ilham menjelaskan tujuan dari acara Bantaian Adat ini adalah dalam menyambut bulan suci Ramadhan masyarakat menengah kebawah bisa menikmati daging dengan harga dibawa pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: