Jangan Korupsi, Pemimpin Muda Harusnya Berprestasi

Jangan Korupsi, Pemimpin Muda Harusnya Berprestasi

JAMBI - Memimpin di usia muda, tentu ini menjadi senjata baru untuk bisa mengukir prestasi. Anak muda lebih mudah beradaptasi, lebih sensitif melihat situasi dan juga lebih up to date dengan banyak hal. Modal keunggulan ini, saat diberi kepercayaan, anak muda harusnya memiliki kesempatan yang lebih besar mencetak prestasi. Demikian dikatakan Rita Hermalia, siswi SMAN 3 Tanjung Jabung Timur.

Lantas mengapa ada anak muda yang diberi amanah malah korupsi? Ini diakui Itha, panggilan akrab Rita, karena tak bisa menyeimbangkan antara nafsu diniawi dengan niat mengabdi. “Nafsu duniawi seperti ingin kaya, atau sudah kaya tapi ingin lebih kaya, ingin memiliki banyak benda mewah secara kilat, menurutku lebih ke gaya hidup sih, akhirnya lupa tujuan ia memimpin,” lanjut Itha. Seharusnya, anak muda yang diberi amanah memimpin, niatnya harus diganti dulu yaitu berniat ingin dikenang karena apa yang ia perbuat, karena programnya yang bagus, bukan karena ingin banyak uang atau ingin tampil keren pake barang branded, lanjutnya.

Itha yakin, banyak sekali pemimpin muda di Indonesia yang bisa berpretasi, jika ada yang korupsi, itu mungkin hanya oknum. “Rata-rata orang muda ingin berkarir jangka panjang, terus berbuat baik, itu jalur paling aman untuk bisa terus diberi kepercayaan,” lanjutnya. Satu yang terpenting adalah, menerapkan gaya hidup sederhana agar tidak ada niat ingin kaya secepat kilat. Ia pun mencontohkan kasus Doni Salmanan atau Indra Kenz yang viral kaya raya usia muda, namun akhirnya dipenjara. “Gaya hidup hedon, juga membuat orang rela berbuat kecurangan,” lanjut penyuka nasi goreng ini.

Itha juga yakin, pemimpin muda, baik di pemerintahan maupun di perusahaan, pasti lebih bisa memberi kemajuan asal punya dasar baik dalam dirinya. “Didikan keluarga itu yang utama, jika sejak kecil selalu mendapat ilmu budi pekerti dan mendapat pendidikan agama yang baik, saya yakin mereka akan bisa jadi pemimpin yang amanah,” lanjut Itha. Soal pendidikan, meski itu sangat mendukung, namun juga tak menjamin budi pekerti seseorang baik. Kadang sudah tamat kuliah di kampus keren, dari luar negeri, namun tetap juga berbuat curang. “Intinya, cerdas itu penting, namun hati yang baik juga jauh lebih penting,” tambahnya lagi.

Ia pun setuju ketika banyak anak muda mendapat kepercayaan duduk pada posisi penting di berbagai lembaga dan perusahaan. Contohnya, staf khusus presiden yang banyak diisi anak muda, kemudian yang terbaru adalah terpilihnya Maudy Ayudia sebagai Jubir Presidensi G20 Indonesia. “Percayalah, anak muda saat diberi kesempatan pasti akan melakukan yang terbaik sekuat tenaga, secara energi saja ia sudah unggul karena masih muda dan keunggulan lainnya seperti yang tadi kita bahas, anak muda pokoknya is the best, kalo ada yang korupsi, ya balik lagi, jangan semua disama ratakan dong, banyak kok pemimpin muda yang keren di negeri kita tercinta ini,” lanjut Itha lagi. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: