DISWAY: Puasa Lokal

DISWAY: Puasa Lokal

Grup senam saya juga sudah terbiasa: hari apa pun mulai puasanya, tidak berpengaruh pada kegiatan olahraga. Memang ada yang bersuara: puasa-puasa kok olahraga. Saya pun begitu: dulu.

Lalu saya ingat ayah saya: biarpun bulan puasa tetap ke sawah. Mencangkul. Di bawah terik matahari. Punggung telanjangnya seperti terbakar. Sesekali disiram air bercampur lumpur. Tanpa mengenakan baju atau kaus.

Ayah membanting tulang selama lima jam: pukul 05.00 sampai 10.00. Hanya mengenakan caping dan celana komprang. Sorenya masih mencangkul lagi di pekarangan. Olahraga ini tidak ada beratnya sama sekali kalau saya ingat ayah saya itu.

Rasanya sudah takdir Indonesia untuk sering punya perbedaan waktu puasa atau Lebaran. Selisih tiga jam antara wilayah paling timur dan paling berat membuat perbedaan itu sebagai keniscayaan.

Anggap saja, ada kesepakatan, waktu puasa tiba kalau bulan sudah terbit setinggi 3 derajat. Maka tinggal dihitung: kota/daerah mana saja yang sudah harus mulai puasa.

Rasanya tidak ada yang rumit. 

gama, ketika A-nya sudah menjadi huruf besar, memang cenderung menjadi rumit. Islam, ketika I-nya sudah menjadi I-besar demikian pula. Hak-hak pribadi untuk meyakini sesuatu sudah diambil oleh kelompok-kelompok  agama.

Dulu, ketika agama yang disebarkan Nabi Muhammad ini belum dinamakan Islam secara formal –bahkan belum dinamakan sebagai Agama dengan A-besar– mungkin tidak serumit dan seemosional sekarang. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Rara Mombasa

Mirza Mirwan

Sekadar meluruskan. Termas de Rio Hondo bukan \"sepelemparan batu\" dari perbatasan Peru. Argentina tidak berbatasan dengan Peru, terhalang Chile dan Bolivia.

Jadi yang dimaksud Pak DI adalah Chile -- di sebelah barat Termas de Rio Hondo.

Terima kasih, admin, sekarang \"enter\" bisa berfungsi normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: