Hari Kartini, Tagar Susi Kartini Bestie Menggema di Twitter, Meme dan Quotes Bertebaran

JAKARTA - Kamis (21/4), bertepatan dengan Hari Kartini, tagar Susi Kartini Bestie mendadak didengungkan warga Twitter. Sejumlah gambar meme berupa quotes Susi juga diunggah warganet.

Misalnya saja meme saat Susi berlenggak lenggok di catwalk lalu disematkan kutipan: \"Saya mungkin tidak berpendidikan tapi saya profesional. Selamat Hari Kartini 21 April 2022.\"

Adapula meme ibu Susi menendang oligarki dari negeri ini.

“Perempuan hebat pasti akan bertindak dengan tepat. Perempuan hebat pasti selalu punya tempat. Tendang oligarki!”

Relawan Kopi Susi menilai Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti adalah sosok Kartini masa kini. Wanita asal Pangandaran itu dinilai sebagai solusi untuk melawan oligarki.

“Kita butuh pemimpin yang berani action melawan oligarki bukan pemimpin yang cuma berani lempar batu sembunyi tangan. Susi adalah solusi! #SusiKartiniBestie,” cuit akun @PartaiSocmed inisiator terbentuknya komunitas pendukung Ibu Susi, Kamis (21/4).

Dikutip dari Fajar.co.id, Susi Pudjiastuti lahir di Pangandaran pada tanggal 15 Januari 1965. Pendidikan formalnya hanya sampai SMA kelas II. Susi sempat menempuh pendidikan SMA di SMAN I Yogyakarta.  

Saat menempuh pendidikan di jenjang SMA kelas 2, Susi dikeluarkan oleh pihak sekolah karena ia diam-diam mengikuti gerakan golput. Pada masa itu gerakan golput sangat tidak dibolehkan bahkan terlarang, sehingga Susi hanya mempunyai ijasah SMP.

Setelah dikeluarkan dari sekolah, pada tahun 1983, Susi memulai usaha sebagai pengepul ikan di Pangandaran.

Ia nekad menjual perhiasannya dan mengumpulkan uang sebesar Rp750.000 untuk modal usahanya. Usahanya terus berkembang dan maju.

Pada tahun 1996, Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulannya yaitu lobster yang diberi merk “Susi Brand”.

Usahanya yang semakin maju dan meluas hingga ke pasar Asia dan Amerika, Susi memutuskan untuk membeli pesawat Cessna Caravan seharga Rp20 miliar pada tahun 2004.

Sumber: