Guru, Perajut Fondasi Generasi Berprestasi
Yusriwiati Yose--
Guru adalah ujung tombak. Mereka yang setiap hari bergumul dengan karakter unik setiap anak paham bagaimana ilmu perlu diterjemahkan agar lebih membumi. Kepala sekolah menghadirkan kepemimpinan yang membuka ruang inovasi. Dinas pendidikan dan balai-balai Guru menjadi jembatan kebijakan. Orang tua dan masyarakat memperluas ruang belajar anak.
BACA JUGA:Sidak RSUD Bukit Kerman, Monadi Minta Pelayanan Ditingkatkan
Di antara semua itu, Fasilitator Daerah menjadi simpul kolaborasi. Mereka melatih guru, menghubungkan sekolah dengan pemangku kepentingan, sekaligus memastikan praktik baik tidak berhenti di satu ruang kelas saja.
Melalui KKG dan MGMP, para guru saling bertukar rancangan pembelajaran, berbagi bahan ajar, mencoba metode baru, dan saling menguatkan ketika tantangan muncul. Lingkungan sekitar sekolah pun berubah fungsi, kantin, pasar tradisional, lapangan, hingga kebun sekolah, semuanya menjadi laboratorium numerasi dan literasi yang hidup.
BACA JUGA:Semarak Pameran Perjuangan, MPRJ Gelar Pameran Temporer dan Suguhkan Lomba Seni
Upaya-upaya ini menunjukkan satu hal: perubahan pendidikan tidak hanya lahir dari kebijakan besar, tetapi dari langkah kecil yang konsisten, dilakukan guru yang mau terus belajar.
Refleksi Hari Guru: Menyemai Masa Depan Bangsa
Program Literasi Numerasi Grant Project membawa inspirasi baru bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan Indonesia. Capaian visi Indonesia Emas 2045 menargetkan peningkatan signifikan pada kompetensi literasi dan numerasi. Angka-angka seperti skor literasi membaca 75,73 dan numerasi 68,72 bukan sekadar indikator kinerja; di dalamnya terkandung mimpi jutaan anak Indonesia untuk bersaing di dunia yang makin kompleks.
Setiap buku cerita yang selesai dibaca, setiap percobaan sains sederhana, setiap permainan matematika yang memantik antusiasme murid—itu semua adalah batu bata kecil pembentuk masa depan.
Perayaan Hari Guru tahun ini mengingatkan kita bahwa apresiasi kepada para pendidik tidak cukup sebatas ucapan. Bentuk penghargaan terbaik adalah menyediakan ruang, kesempatan, dan kepercayaan agar mereka dapat bereksperimen, berinovasi, dan bertumbuh.
Di Riau dan Jambi, ruang itu hadir lewat Grant Project ini. Para Fasilitator Daerah dan ratusan guru lain diberi keleluasaan untuk menemukan cara terbaik dalam mengembangkan potensi siswa mereka. Mereka menjadi arsitek masa depan, perancang bangunan kokoh yang akan menopang generasi 20 tahun ke depan.
Kepada 60 Fasilitator Daerah, 686 guru dan kepala sekolah, dan seluruh pendidik di Indonesia: terima kasih. Kalian menjaga nyala api yang menerangi perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.
Dedikasi kalian hari ini mungkin terlihat sederhana, mengajar dengan sabar, membimbing dengan telaten, dan belajar tanpa henti. Namun dampaknya melampaui ruang kelas: ia merajut masa depan bangsa ini titik demi titik.
Perjalanan masih panjang, tantangan tak akan habis, tetapi selama guru memegang peran sebagai pionir dan teladan, harapan itu akan selalu ada.
Mari terus menyemai benih literasi dan numerasi di setiap kelas, di setiap dialog dengan siswa, dan di setiap langkah kecil yang konsisten. Dari tangan para guru, generasi emas itu kelak akan lahir.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



