Terkait Kondisi Terkini Indonesia, Jay Idzes Suarakan Kesedihan Lewat Unggahan di Instagram
Tangkapan layar story Instagram pemain timnas Indonesia, Jay Idzes, Minggu (31/8/2025). (ANTARA/RAUF ADIPATI)--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pemain timnas Indonesia, Jay Idzes, menyuarakan kesedihannya terkait kondisi terkini melalui unggahan Instagram story di akun resminya, Minggu.
Meski tidak menyebut secara jelas apa yang menjadi keprihatinannya, bek Sassuolo itu kemungkinan besar menyinggung soal kondisi keamanan terkini di Indonesia.
BACA JUGA:Presiden Prabowo: Pemeriksaan Petugas Penabrak Affan Kurniawan Harus Cepat dan Transparan
“Sangat sedih untuk mendengar apa yang terjadi saat ini, tetap jaga keselamatan dan saling peduli satu sama lain,” demikian unggahan story Idzes dikutip dari Antara.
Sebelum Idzes menyuarakan keprihatinannya, sejumlah pelaku sepak bola telah terlebih dahulu bersikap. Para pemain Persis Solo mengenakan pita hitam pada pertandingan BRI Super League melawan Bhayangkara FC, pada Jumat (29/8). Selain itu kapten Persija, Rizky Ridho, juga mengenakan pita hitam pada pertandingan Super League melawan Dewa United, yang juga berlangsung pada Jumat (29/8).
BACA JUGA:Prabowo -Parpol Sepakat Hapus Tunjangan DPR Serta Moratorium Kunker
Super League juga terkena imbas oleh masalah keamanan di berbagai kota di Indonesia. Tiga pertandingan Super League yang semestinya dimainkan pada Minggu (31/8), yakni PSM Makassar kontra Persebaya Surabaya, Persib Bandung melawan Borneo FC, dan Persita Tangerang menjamu Semen Padang mengalami penundaan.
BACA JUGA:Presiden Prabowo: Kebijakan Tunjangan Anggota DPR Akan Dicabut
Situasi keamanan Indonesia, khususnya Jakarta dan sejumlah kota/kabupaten memang sedang memanas dalam beberapa hari terakhir. Diawali dari berbagai demonstrasi yang mengkritik kebijakan pemerintah dan DPR, aksi-aksi berlanjut dan berlanjut pada perseteruan pihak kepolisian dan massa aksi.
Kemarahan publik semakin menjadi saat seorang pengemudi ojek daring dilindas oleh kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8) di Jakarta. Kekerasan dan bentrokan kemudian menyebar ke berbagai kota di Indonesia, seperti di Makassar, Surakarta, dan Surabaya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



