DISWAY BARU

Matahari Seolah Tepat di Atas Kepala! Ini Penjelasan BMKG Soal Panas yang Menyengat di Jambi

Matahari Seolah Tepat di Atas Kepala! Ini Penjelasan BMKG Soal Panas yang Menyengat di Jambi

Matahari Seolah Tepat di Atas Kepala! Ini Penjelasan BMKG Soal Panas yang Menyengat di Jambi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Dalam beberapa hari terakhir, warga Kota Jambi dan sekitarnya merasakan teriknya sinar matahari yang begitu menyengat. Suhu udara siang hari bahkan menembus 35 derajat Celsius, membuat aktivitas masyarakat terasa lebih berat dan gerah.

Meski terasa ekstrem, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Thaha Jambi memastikan bahwa kondisi panas ini masih tergolong normal untuk periode akhir Oktober.

BACA JUGA:119 Honorer Pemkot Jambi Diangkat Menjadi PPPK Paruh Waktu

Kepala BMKG Sultan Thaha Jambi, Ibnu Sulityono, mengatakan suhu panas tersebut dipicu oleh posisi gerak semu matahari yang pada bulan Oktober bergerak menuju selatan ekuator, sehingga paparan sinar matahari di wilayah Jambi lebih maksimal.

BACA JUGA:PTPN IV PalmCo Latih Petani Manajemen Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan

“Suhu udara di Jambi kamis (29/10) mencapai 35 derajat Celsius. Ini masih dalam kategori normal karena belum melewati ambang batas di atas 35 derajat. Panas ini terjadi akibat posisi gerak semu matahari yang sedang berada di selatan ekuator,” jelas Ibnu. 

BACA JUGA:Update Harga Emas Antam Jumat 31 Oktober 2025, Hari Ini Melonjak Rp42.000/Gram Jadi Segini

Selain itu, kata Ibnu, kondisi cuaca terik juga diperkuat oleh angin timuran atau Monsun Australia yang membawa massa udara kering dan hangat. Udara kering ini membuat pembentukan awan berkurang, sehingga radiasi matahari langsung menembus hingga permukaan bumi tanpa banyak hambatan.

BACA JUGA:Geledah Kantor OPD Pemkot Bandung, Kejari Sita Sejumlah Dokumen

“Kondisi udara yang minim awan menyebabkan panas terasa lebih menyengat. Sinar matahari langsung mengenai permukaan, itulah yang membuat suhu terasa lebih tinggi dari biasanya,” tambahnya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada pukul 10.00 hingga 15.00 WIB, saat radiasi matahari mencapai puncaknya. Warga juga disarankan banyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.

“Jaga kesehatan tubuh dengan mencukupi cairan, dan tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak seperti hujan disertai petir atau angin kencang pada sore hingga malam hari,” imbau Ibnu. (hfz)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: