DISWAY BARU

Kronologi Korupsi Tol Jambi-Palembang 'Ojo Dibandingke' dengan Tol Palembang-Lampung

Kronologi Korupsi Tol Jambi-Palembang 'Ojo Dibandingke' dengan Tol Palembang-Lampung

Tol Jambi-Palembang terganggu pembangunannya akibat didera kasus korupsi, membuat tol ini menjadi kalah cepat penyelesaiannya dibanding Tol Palembang-Lampung -Foto: Istimewa-

Belakangan diketahui tanda tangan para pejabat desa dan dusun itu dibubuhkan karena mendapat intervensi dari oknum di Pemkab Muba. 

 

Merasa ada yang tak beres, BPN bersama Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin, dengan modal  bukti awal surat-surat di atas,  turun ke lapangan mengecek kebenarannya. 

 

Kejutan! Eh terkejut lagi, ternyata tanah-tanah yang diklaim Haji Halim itu adalah benar milik negara, bukan miliknya.  Terbongkarlah praktik-praktik dugaan korupsi yang dilakukan Haji Halim

 

Setelah memiliki alat bukti yang cukup akhirnya Haji Halim ditetapkan sebagai tersangka atas kasus lahan tol Jambi-Palembang ini, ia juga ditahan meski dalam kondisi 'sakit'.

 

Merembet-rembetlah jadinya, belakangan ditemukan pula dugaan Haji Halim menguasai 900 hektar lahan tanpa izin usaha perkebunan, tidak memiliki HGU yang sah atas kebunnya yang luas itu. Di areal lahan itulah posisi yang diminta ganti rugi di penlok kedua ini.

 

Ojo Dibandingke dengan Tol Palembang-Lampung 

 

Kasus korupsi dan pembebasan lahan yang ruwet dan rumit di Tol Jambi-Palembang menjadi salah satu penyebab mengapa tol ini amatlah lama tersambung, terutama di wilayah Musi Banyuasin yang diribut-ributkan Haji Halim.

 

Ibarat judul lagi Denny Caknan, Ojo Dibandingke, tak bisa dibandingkan dengan ruas Tol Palembang-Lampung yang cendrung lebih cepat pembangunannya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait