Gempa 2,7 Magnitudo Guncang Jawa Barat

Gempa 2,7 Magnitudo Guncang Jawa Barat

Peta pusat gempa bumi bermagnitudo 2,7 terdeteksi berada pada kedalaman 6 kilometer yang dipicu oleh Sesar Lembang di Kota Cimahi, Jawa Barat, Ahad (29/6/2025). ANTARA/HO-BMKG--

BANDUNG, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Gempa berkekuatan 2,7 magnitudo menguncang Jawa Barat.

Gempa bumi tersebut terpadi pada Minggu pagi pukul 08.49 WIB dengan episenter berada di darat, sekitar 14 kilometer timur laut Kota Cimahi, pada kedalaman 6 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Bandung mengungkapkan bahwa gempa bumi bermagnitudo 2,7 yang mengguncang wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Ahad pagi, dipicu oleh aktivitas Sesar Lembang.

BACA JUGA:Minggu! Harga BBM Se Indonesia Kembali Turun, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite Berlaku Minggu 29 Juni 2025

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit Jambi Naik Tipis Rp6,18/Kilo, Ini Harga Baru TBS Jambi Periode 27 Juni-3 Juli 2025

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lembang,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu dalam keterangan yang diterima di Bandung.

BACA JUGA:Hari Ini Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025 Dibuka, Segini Kuota IPDN untuk Provinsi Jambi

Teguh menjelaskan laporan masyarakat, gempa dirasakan di wilayah Lembang dengan intensitas II-III MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda ringan yang digantung bergoyang.

Dalam skala III MMI, getaran terasa nyata di dalam rumah, seakan-akan ada truk berat yang sedang melintas.

Meski demikian, kata dia, hingga kini belum ada laporan kerusakan bangunan sebagai dampak dari gempa tersebut.

BACA JUGA:Update Harga Emas di Pegadaian Minggu 29 Juni 2025, Hari Ini Harga Emas Terjun Lagi

“Hingga pukul 09:05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” kata dia.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui kanal resmi dan aplikasi informasi cuaca dan gempa. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: