Turun Lagi, Harga indeks Pasar Biodiesel Sekarang Menjadi Rp12.890 Per Liter

Turun Lagi, Harga indeks Pasar Biodiesel Sekarang Menjadi Rp12.890 Per Liter

Petugas SPBU Pertamina sedang mengisi bahan bakar biodiesel atau biosolar ke kendaraan konsumen. ANTARA/HO-Pertamina Patra Niaga.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Harga indeks pasar bahan bakar nabati (HIP BBN) jenis biodiesel pada Juni turun sebesar Rp852 per liter, dari Rp13.742 per liter pada Mei 2025 menjadi Rp12.890 per liter.

“Besaran Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (HIP BBN) jenis biodiesel bulan Juni 2025 sebesar Rp12.890 per liter ditambah ongkos angkut,” ucap Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi, dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis dikutip dari Antara

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, BBM Jambi Turun Rp880/Liter, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite Berlaku Kamis 5 Juni 2025

Besaran ongkos angkut mengacu pada besaran maksimal ongkos angkut BBN jenis biodiesel yang dicampurkan ke dalam bahan bakar minyak (BBM), yang ditetapkan dalam keputusan menteri.

BACA JUGA:Jelang Idul Adha 2025, Harga BBM Turun Lagi, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite Berlaku Kamis 5 Juni 2025

Penurunan HIP biodiesel juga sempat terjadi pada Mei. Saat itu, HIP biodiesel mengalami penurunan sebesar Rp548 per liter apabila dibandingkan dengan HIP biodiesel pada April 2025, yakni Rp14.290.

Dalam rangka implementasi Program Mandatori Biodiesel sesuai ketentuan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Dana Perkebunan, Eniya menyampaikan bahwa besaran konversi Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel adalah sebesar 85 dolar AS per metrik ton.

BACA JUGA:RESMI! Pertamax Green 95 Hadir di Jawa Tengah, Dapat Dibeli di 3 SPBU Ini

“Konversi nilai kurs menggunakan referensi rata-rata kurs tengah Bank Indonesia periode 25 April–24 Mei 2025, yaitu sebesar Rp16.561,” ucapnya.

Sebelumnya, Eniya menyampaikan pelaksanaan program Biodiesel 40 (B40) dapat menekan ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar minyak (BBM).

Hal ini sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada energi di Indonesia.

BACA JUGA:Panggil RS Erni Medika! DPRD Kota Jambi Gelar Rapat Tertutup

Pemerintah menargetkan efisiensi devisa hingga 20 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun melalui pengurangan impor minyak solar.

Pada Jumat (16/5), Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyatakan Indonesia siap untuk mengimplementasikan bahan bakar minyak (BBM) jenis biodiesel 50 (B50) pada 2026.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: