Puluhan Jamaah Masih Dirawat Usai Puncak Haji, Mayoritas Alami Gangguan Jantung dan Paru-paru
Jamaah haji Indonesia berjalan meninggalkan tenda Mina di Makkah, Arab Saudi, Minggu (8/6/2025). ANTARA FOTO/Andika Wahyu.--
MAKKAH, JAMBIEKSPRES.CO.ID— Fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tuntas. Namun, dampak kelelahan fisik akibat aktivitas ibadah yang intens membuat sejumlah jamaah mengalami gangguan kesehatan.
Mereka pun harus menjalani perawatan medis lanjutan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Hingga hari ini, terdapat 35 jamaah yang masih dalam perawatan.
BACA JUGA:BBM Pertalite Turun, Bukan Rp10.000/Liter, Harga Aslinya Menjadi Segini Berlaku Rabu 11 Juni 2025
"Kami terus berupaya agar mereka bisa kembali ke kloternya masing-masing dan insyaallah pulang ke tanah air bersama keluarga dalam kondisi sehat," ujar Kepala KKHI Makkah dr Edi Supriyatna saat ditemui di KKHI Makkah, Selasa, 11 Juni 2025.
Menurutnya, penyakit yang paling banyak diderita oleh jamaah yang dirawat di KKHI adalah gangguan jantung, paru-paru, dan demensia.
Selama masa operasional, KKHI Makkah sudah merawat sekitar 200 pasien.
Dari jumlah itu, kini tersisa 35 pasien, sementara lebih dari 150 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi, baik di Makkah maupun Mina.
BACA JUGA:Resmikan Sentra Layanan Prioritas di Cirebon, Kini BRI Miliki 43 Lokasi Layanan Premium di Indonesia
Tim kesehatan Indonesia juga secara rutin melakukan visitasi dan pemantauan terhadap pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan Arab Saudi.
“Posisi kita sekarang sudah pasca Armuzna. Waktu puncak ibadah itu mereka banyak aktivitas fisik, dan mungkin karena kelelahan serta kondisi kesehatan sebelumnya, akhirnya jatuh sakit. Kalau di kloter tidak bisa ditangani, maka dibawa ke sini,” jelas dr. Edi.
Ia juga menambahkan, ada beberapa pasien yang diupayakan untuk bisa pulang lebih dahulu ke tanah air.
"Tentu dengan syarat rangkaian ibadah hajinya sudah tuntas. Karena semakin lama di Saudi, biasanya kondisi kesehatannya semakin berat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



