Lestarikan Budaya Lokal, Batik Siger Terus Berkembang Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI
Lestarikan Budaya Lokal, Batik Siger Terus Berkembang Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI--
“Jadi saya mulai aktif di Rumah BUMN BRI ini memang sejak lama, mungkin sekitar tahun 2011 atau 2012. Saya juga bergabung menjadi UMKM binaan BRI. Waktu itu kami diarahkan untuk mengisi produk di bandara. Lalu bergabung di grup WhatsApp juga untuk berbagi ilmu,” ungkapnya.
Ia mengaku banyak manfaat yang dirasakan sejak bergabung di Rumah BUMN BRI untuk kemajuan Batik Siger. Melalui Rumah BUMN BRI, ia diajarkan cara mengatur manajemen, strategi pemasaran agar produk diminati, penerapan digital marketing, serta pemanfaatan e-commerce.
Selain itu, ketika usaha kekurangan dana, ia juga diajarkan cara meminjam ke bank, memahami prosedur, serta mengetahui risiko positif dan negatifnya. Semua hal tersebut, menurutnya, bertujuan untuk memperkuat kemampuan para pelaku UMKM.
Ia menilai bahwa Program Rumah BUMN BRI sangat baik untuk pengembangan UMKM, dan seluruh ilmu yang diperolehnya selalu diterapkan di perusahaannya. Laila menegaskan bahwa peran dan dukungan dari program tersebut sangat besar dan benar-benar membantu UMKM seperti mereka untuk naik kelas.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya, menyampaikan bahwa BRI terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendampingi UMKM agar dapat naik kelas dan terus berkembang melalui program-program pemberdayaan seperti Rumah BUMN BRI.
BRI tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga pembinaan, pendampingan bisnis, hingga membuka peluang jejaring pasar dan go global. “Strategi ini sejalan dengan upaya BRI untuk memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia. Dengan kombinasi literasi, digitalisasi, dan fasilitasi akses, UMKM diharapkan dapat meningkatkan daya saing sekaligus menciptakan nilai tambah di pasar,” tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



