Lonjakan Harga Picu Demam Emas
Seorang pramuniaga menunjukkan mawar emas di sebuah toko emas di Kota Lianyungang, Provinsi Jiangsu, China (9/2/2014). ANTARA/Xinhua/Si Wei/aa.--
Di kancah internasional, harga emas telah menembus ambang batas 3.000 dolar AS dan 4.000 dolar AS per ons dalam waktu sekitar enam bulan tahun ini. Dewan emas Dunia (World Gold Council) mengatakan dalam laporan barunya bahwa harga emas naik 47 persen sejak awal 2025 hingga 7 Oktober, menandai keuntungan tertinggi dalam setahun sejak 1979.
Seiring kenaikan harga emas, emas batangan berkualitas investasi sangat diminati di pasar, menjadikan pasar ini sangat berbasis investasi.
Berinvestasi dalam emas bukanlah jaminan keuntungan, harga emas lebih bergantung pada kesediaan investor berikutnya untuk menawar, kata Hu Jie, profesor di Shanghai Advanced Institute of Finance, Universitas Jiao Tong Shanghai, sambil memperingatkan tentang volatilitas pasar emas.
"Dalam jangka pendek, laju kenaikan harga emas telah melampaui ekspektasi dan ada kemungkinan overheating, tetapi tren jangka menengah hingga panjang emas tetap bullish," kata Liu Richeng, manajer perdagangan berjangka dan spot di Shandong Energy Group.
Liu percaya bahwa sebagai penyeimbang dalam permainan aset global utama, emas masih dihargai berdasarkan ketidakpastian masa depan pasar, termasuk geopolitik, kebijakan moneter internasional, dan kredibilitas dolar AS.(ant)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



