Harga Cabe Merah di Bungo Stabil, Namun Pembeli Sepi

Harga Cabe Merah di Bungo Stabil, Namun Pembeli Sepi

Harga Cabe Merah di Bungo Stabil, Namun Pembeli Sepi-Foto: Istimewa-

MUARABUNGO, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Lebaran telah usai. Kini harga kebutuhan sehari-hari mulai stabil. Salah satunya harga cabe merah.

Saat lebaran Idul Fitri lalu, harga cabe merah di Bungo sangat tinggi bahkan mecapai Rp 100 ribu per Kg.

Harga tersebut terus berangsur turun. Saat ini terpantau di Pasar Atas Muara Bungo, rerata pedagang menjual dengan harga Rp 50 ribu per kilogramnya.

BACA JUGA:Polres Tanjab Barat Amankan Tiga Pelaku Penyalahgunaan Narkoba

Namun kondisi tersebut berbanding terbalik dengan para pembeli yang nampak belum begitu ramai. Seperti yang terlihat pada Minggu (20/04/2025).

Santi, salah satu pedagang cabai merah di Pasar Atas Bungo mengatakan, penurunan harga ini karena membaiknya pasokan cabe dari daerah penghasil seperti Curup dan Kerinci.

“Sekarang stok cabai sudah banyak di gudang, kiriman dari Curup dan Kerinci lancar. Jadi harga mulai turun. Kemarin sempat mahal karena pasokan dari Padang nggak ada,” kata Santi.

BACA JUGA:Harga Emas di Pegadaian Kompak Stabil pada 20 April

Dijelaskannya, sebelumnya pasokan dari petani cabe di Padang memang terganggu. Banyak petani di sana gagal panen karena hasil pertanian tidak sesuai harapan. Hal ini menyebabkan harga cabai sempat melonjak tajam.

Selain itu, kondisi cuaca juga turut memengaruhi kualitas cabai. Beberapa hari terakhir, hujan deras terus melanda sebagian wilayah penghasil. Hal ini membuat kualitas cabai menurun, dan permintaan dari pembeli juga ikut lesu.

“Pasca Lebaran ini pembeli sepi. Mungkin karena kebutuhan pokok lain juga masih tinggi, jadi daya beli menurun ” sabut Santi.

BACA JUGA:Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Masih Terbakar, Polisi Buru 4 DPO

Meskipun pembeli masih sepi, namun ia berharap harga bahan pokok, termasuk cabe, bisa tetap stabil agar tidak berdampak negatif pada daya beli masyarakat.

"Kenaikan harga yang terus-menerus hanya akan membuat konsumen mengurangi pembelian, yang pada akhirnya juga merugikan pedagang. Kadang orang beli cabe cuma sedikit karena semuanya mahal,” tukasnya.(aes)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: