Harga Karet Anjlok, Petani Bungo Menjerit

Harga Karet Anjlok, Petani Bungo Menjerit

Harga karet anjlok, petani Bungo menjerit-Foto: Istimewa-

MUARABUNGO, JAMBIEKSPRES.CO.IDPetani karet di Kabupaten Bungo kembali menjerit. Pasalnya, harga jual karet usai hari raya idul fitri kembali anjlok.

Harga karet yang saat bulan ramadhan sempat mencapai Rp15.000 per kilogram, kini anjlok menjadi hanya Rp10.000 per kilogram.

Kondisi ini membuat petani menjerit karena menggantungkan kehidupan pada mata pencarian menyadap karet.

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Cek Stadion Swarnabhumi, Pekerjaan Atap dan Sisa Tribun Dirampungkan Tahun 2025

"Karet telah menjadi tulang punggung ekonomi kami selama puluhan tahun, namun harga yang tidak menentu seperti sekarang membuat ekonomi kami sulit bangkit," ungkap Sukrianto, Rabu (9/4/2025).

"Harga karet sekarang anjlok ke angka 10.000 per kilogram di tingkat petani pasca hari raya idul fitri," keluh Sukrianto.

Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi petani karena harga karet yang kembali turun.

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Nyatakan 'Perang' Lawan Judi Online, Ini Pernyataannya

“Kami sangat berharap harga karet abis lebaran ini bisa naik lagi, tapi tau-tau malah turun drastis,” tambahnya.

Penurunan harga ini tentu berdampak langsung pada penghasilan petani, terutama mereka yang tidak memiliki sumber pendapatan lain selain dari menjual karet. Biaya operasional menyadap dan merawat kebun karet pun kian sulit ditutupi dengan harga jual yang rendah.

BACA JUGA:Walikota Jambi Maulana Lantik 62 Pejabat Baru, Berikut Nama-Namanya

Beberapa petani mengaku mulai mempertimbangkan beralih ke komoditas lain atau mencari pekerjaan tambahan demi menyambung hidup. Namun, keterbatasan akses modal dan keterampilan membuat langkah itu tidak mudah dilakukan.

"Pemerintah daerah diharapkan bisa hadir memberi solusi nyata, baik dengan menstabilkan harga, mencarikan pasar alternatif, maupun memberikan pelatihan serta bantuan bagi petani untuk meningkatkan kualitas dan daya tawar hasil karet," ungkap petani lainnya, Sanusi.(aes)

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait