JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Situasi tak biasa kembali mengguncang PT Siginjai Sakti, BUMD kebanggaan Pemerintah Kota Jambi. Direktur perusahaan, Marsono, mendadak mengajukan pengunduran diri meski baru tiga bulan menjabat sejak dilantik Wali Kota Jambi Maulana pada 28 Agustus lalu. Pengunduran diri yang terlalu cepat ini langsung memunculkan tanda tanya besar publik.
Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Djokas Siburian, menjadi orang pertama yang buka suara lantang. Menurutnya, apa yang terjadi hari ini merupakan buah dari proses seleksi direksi yang sejak awal dinilai tidak transparan dan jauh dari profesional.
BACA JUGA:Mengejutkan! Baru Saja Dilantik Walikota, Direktur BUMD Siginjai Sakti Mengundurkan Diri
“Proses seleksi nggak bener, ya begini hasilnya,” tegas Djokas, Rabu malam, (26/11).
“Tidak menjunjung profesionalisme, meritokrasi, dan tidak transparan," tambahnya.
Ia pun menilai kegagalan ini kini menjadi beban bersama masyarakat Kota Jambi.
“Alih-alih menyumbang PAD, malah jadi beban APBD,” ujarnya.
Tak hanya itu, Djokas menyoroti tidak dilibatkannya DPRD dalam uji kelayakan calon direksi yang seharusnya menjadi bagian dari proses pengawasan.
“Seharusnya itu dilakukan. Faktanya tidak,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Marsono membenarkan dirinya mundur dan menyebut kondisi kesehatan sebagai alasan utama.
"Benar mundur, karena kesehatan saya tidak memungkinkan untuk melanjutkan sebagai direktur,” ujarnya.
Yang membuat situasi makin panas, pengunduran diri Marsono ternyata ikut disusul oleh Manajer Bisnis PT Siginjai Sakti, Reza Pahlevi, yang juga memilih angkat kaki dari jabatan strategisnya.
"Kemunduran saya juga diikuti mundurnya manajer bisnis saya, saudara Reza Pahlevi. Terima kasih,” katanya.
Dua pejabat penting sekaligus mundur dalam waktu berdekatan membuat sorotan publik kian tajam ke arah internal PT Siginjai Sakti. Perusahaan yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi daerah kini justru memberi sinyal ketidakstabilan dalam manajemen. (hfz)