Melihat kondisi yang terus berlarut, masyarakat Kerinci dan Sungaipenuh mendesak Pertamina mengambil tindakan. Mereka meminta inspeksi langsung ke lapangan untuk memastikan ketersediaan BBM, sekaligus memeriksa dugaan penyimpangan di tingkat SPBU.
Warga menilai pengawasan harus diperketat, terutama pada jam-jam rawan ketika antrean menumpuk. Selain itu, transparansi mengenai jumlah pasokan dan jadwal distribusi diperlukan agar masyarakat tidak terus dirugikan.
Berbagai komunitas sopir dan pelaku usaha transportasi juga menyampaikan keluhan yang sama. Jika kelangkaan BBM tak segera diatasi, mereka khawatir aktivitas ekonomi di dua wilayah tersebut akan melambat.
Krisis BBM yang kembali terjadi di Kerinci dan Sungaipenuh menegaskan pentingnya distribusi yang stabil serta pengawasan yang ketat di SPBU. Warga berharap Pertamina bertindak cepat agar pasokan Solar dan Pertalite kembali normal, serta tidak ada lagi dugaan permainan yang merugikan masyarakat.(Hdp)