Lebih lanjut, Hendri mengungkapkan pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan surat resmi kepada BP Migas untuk meminta penambahan kuota solar bagi nelayan Tanjabtim. Namun hingga saat ini, permohonan tersebut belum juga mendapat tanggapan atau realisasi.
Sebagai daerah pesisir, Kabupaten Tanjabtim memiliki lima wilayah utama yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari hasil laut, yakni Sadu, Nipah Panjang, Sabak Timur, Kuala Jambi, dan Mendahara. Keterbatasan solar ini dinilai dapat berdampak panjang terhadap perekonomian masyarakat pesisir, terutama saat musim tangkap sedang tinggi.
Pemerintah daerah berharap agar pemerintah pusat dan Pertamina dapat segera menindaklanjuti usulan penambahan kuota solar maupun percepatan pembangunan SPDN, agar aktivitas nelayan dapat kembali berjalan normal tanpa terkendala bahan bakar.(lan)