JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tim International Geoscience Programme (IGCP-700) dan Universitas Mahasarakham (MSU)Thailand yang juga Perwakilan UNESCO, menyampaikan pujian dan kekaguman luar biasa atas potensi Geopark Merangin setelah melakukan kunjungan langsung.
BACA JUGA:Dua Tahun Beruntun Raih Top GPR Award, Kementerian ATR/BPN Buktikan Komunikasi Publik yang Berdampak
Rasa takjub itu disampaikan sesuai pertemuan dengan Gubernur Jambi Al Haris di Rumah Dinas Gubernur pada Rabu (5/11/2025) pagi.
Adapun rangkaian kunjungan lapangan IGCP -700 ke kawasan Geopark bernama UNESCO Global Geopark (UGG) telah dimulai 1 November lalu. Tujuannya sebagai bentuk kerjasama dan pertukaran ilmu pengetahuan dalam bidang geosains dan pelestarian geologi dunia.
BACA JUGA:Festival Literasi Provinsi Jambi Tahun 2025 DPAD Provinsi Jambi Resmi Ditutup
Dari pandangan langsung di lapangan itu menghasilkan temuan positif yang dinilai akan sangat mendukung persiapan re-validasi (validasi ulang sertifikat) Geopark Merangin sebagai UGG di tahun 2026.
Perwakilan Tim IGCP dari Thailand, Assoc. Prof. Mongkol Udchacon menyatakan bahwa kedatangan mereka adalah untuk melihat langsung potensi Geopark Merangin yang sangat luar biasa.
Tim yang beranggotakan enam orang tersebut secara khusus ingin meneliti beberapa fosil kayu yang sangat unik di kawasan itu. Kekaguman mereka memuncak saat melakukan field trip dan arung jeram (rafting) menyusuri sungai.
"Kami ikut arung jeram yang sangat luar biasa. Sepanjang sungai kami bisa melihat banyak sekali fosil-fosil kayu yang luar biasa besar-besar," ujar Mongkol peneliti asal MSU itu.
Ia menegaskan bahwa temuan fosil kayu sebesar itu merupakan keunikan tersendiri yang tidak mereka jumpai di negara asal mereka. "Dan itu kami tidak temukan sebenarnya di Thailand, di tempat kami," sebutnya yang didampingi GM UGG Dr. Agus dan Lukman selaku penerjemah.
Lebih lanjut, perwakilan tersebut menekankan bahwa temuan-temuan ini memiliki dampak signifikan untuk status Geopark Merangin ke depan.
"Secara tidak langsung, hal-hal positif yang kami temukan di Merangin ini menjadi sesuatu yang baik untuk mendukung revalidasi Geopark Merangin yang akan segera dilaksanakan tahun depan," jelas peneliti dari Universitas Mahasarakham (MSU) Thailand ini.
Selain melakukan penelitian lapangan, kunjungan tim UNESCO IGCP ini juga diisi dengan kegiatan akademik untuk memotivasi peneliti muda, termasuk menggelar lokakarya dan perkuliahan di Universitas Jambi (Unja).
Tim ahli tersebut juga menilai Geopark Merangin memiliki potensi ganda, tidak hanya dari nilai paleontologi dan geologi, tetapi juga sebagai aset penting untuk memberikan dukungan untuk pemerintah Jambi di aspek kepariwisataan.
Sementara itu, perwakilan lainnya yakni Bouziane Khalloufi, ilmuwan asal Maroko yang sekarang juga bekerja di MSU mengatakan penelitian fosil di area Geopark Merangin sangat penting untuk memahami konfigurasi bumi di masa lalu.