Rektor menegaskan komitmen penuh IAIN Kerinci untuk menghadirkan lembaga pendidikan Islam yang modern, berdaya saing tinggi, dan memiliki semangat kolaboratif. Oleh karenanya, seluruh unsur pimpinan secara aktif mengevaluasi progres dan merumuskan strategi konkret untuk mewujudkan target pengajuan proposal resmi ke Kementerian Agama RI.
“Untuk memperdalam strategi dan merumuskan rencana aksi demi mencapai target pengajuan proposal alih status ke Kementerian Agama RI pada Agustus 2025 mendatang,” ujarnya.
Dokumen pengajuan alih status dari IAIN menjadi UIN proses penyusunan proposal telah memasuki tahap krusial, dengan penekanan pada integrasi visi kelembagaan, penguatan tata kelola, serta pemetaan kebutuhan sumber daya manusia dan sarana prasarana. Rektor Dr. Jafar Ahmad menegaskan bahwa transformasi ini bukan sekadar perubahan nomenklatur, melainkan lompatan strategis menuju kampus Islam unggul dan modern.
“Alih status ini bukan untuk keren-kerenan, tapi memang bersifat esensi dan urgensi. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki komitmen untuk bertumbuh, ini menjadi sebuah keharusan,” paparnya lagi.
Sementara itu, untuk mendukung perubahan status kelembagaan, IAIN Kerinci tengah menggagas revolusi kurikulum berbasis kebutuhan zaman. Menurut Dr. M. Nurzen, S. M.Pd., selaku Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Kerinci, Kurikulum yang disiapkan tidak hanya menyesuaikan dengan standar pendidikan tinggi nasional dan internasional, tetapi juga menekankan pada integrasi keilmuan keislaman dengan sains dan teknologi.
“Kurikulum yang kami bangun harus mampu mencetak lulusan yang relevan dengan tantangan global, namun tetap berakar pada nilai-nilai Islam,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari langkah strategis menuju UIN, IAIN Kerinci turut memperkuat jejaring akademik melalui pengembangan konsorsium keilmuan. Masih menurut Nurzen, kolaborasi lintas program studi dan antar perguruan tinggi ini diharapkan dapat memperkaya kegiatan penelitian, menyusun kurikulum berbasis OBE (Outcome-Based Education), serta menghasilkan modul ajar yang terstandar dan aplikatif.
“Sinergi keilmuan adalah fondasi penting dalam menjawab tuntutan pendidikan abad ke-21,” jelasnya lagi.
Sebagai informasi, sebagai upaya memperluas akses layanan akademik dan mendorong ekosistem pembelajaran yang inovatif, IAIN Kerinci ke depan akan meluncurkan Mall Akademik, sebuah pusat layanan akademik terintegrasi yang akan beroperasi di Gedung Perpustakaan Digital. Mall ini akan menjadi titik temu antara teknologi, administrasi akademik, serta ruang konsultasi bagi mahasiswa dan dosen, guna meningkatkan efisiensi layanan dan kualitas pendidikan.
Sebagai lembaga pendidikan Islam, peningkatan kemampuan baca Al-Qur’an di kalangan mahasiswa juga menjadi fokus perhatian. Rapat ini membahas pemetaan kompetensi baca Al-Qur’an sebagai instrumen penting dalam memastikan kualitas spiritual dan akademik lulusan. Langkah ini juga menjadi bagian dari indikator mutu internal dalam mendukung proses transformasi institusi.
*Raih Tiga Penghargaan Nasional UM-PTKIN 2025
IAIN Kerinci meraih tiga penghargaan pada Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2025
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Dr. Jafar Ahmad, M.Si., didampingi Tim IT Akademik yang diwakili Zoel Azmi, menyampaikan langsung pencapaian membanggakan kampus IAIN Kerinci dalam penerimaan mahasiswa secara nasional tahun ini.
Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi IAIN Kerinci. Dari kampus yang dulunya hanya dikenal di lingkup regional, kini namanya bersanding dengan IAIN besar lainnya di panggung nasional.
Dengan semangat dan kepercayaan publik yang terus tumbuh, IAIN Kerinci siap melangkah lebih jauh menuju institusi pendidikan Islam yang unggul dan kompetitif di tingkat nasional.
Dalam kategori khusus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) se-Indonesia, IAIN Kerinci berhasil masuk lima besar nasional pada tiga kategori strategis, menandai semakin kuatnya posisi kampus ini di peta pendidikan tinggi Islam nasional.