JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID — Nasib tragis menimpa seorang remaja berusia 13 tahun di Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Anak laki-laki itu menjadi korban pembegalan yang membuat kakinya luka parah hingga harus diamputasi. Kini, di tengah upaya penyembuhan yang panjang, keluarganya justru dihadapkan pada kesulitan biaya pengobatan.
BACA JUGA:Hallo Warga Jakarta! Harga BBM Naik Ya, Ini Daftar harga Baru BBM di SPBU Per 6 Oktober 2025
Kisah pilu itu terjadi pada Selasa, 16 September 2025. Saat itu korban berinisial F tengah mengendarai sepeda motor di kawasan Handil Jaya, Kecamatan Jelutung, ketika tiba-tiba dipepet oleh pelaku tak dikenal. F terjatuh, tubuhnya terseret ke aspal, sementara pelaku membawa kabur motor miliknya.
BACA JUGA:Camat-Camat Baru Diantar Tugas dan Gelar Pisah Sambut
Teman korban yang mengetahui kejadian tersebut segera menolong dan membawa F pulang ke rumah. Kondisinya saat itu sudah sangat memprihatinkan, tubuh penuh luka dan kaki kirinya nyaris hancur. Pihak keluarga langsung melarikan korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
BACA JUGA:Wujudkan Batang Hari Cerdas, Pemkab dan Baznas Salurkan Zakat Pendidikan ke 7.095 Orang Penerima
Namun, malang tak berhenti di situ. Setelah menjalani operasi pertama, dokter menyampaikan bahwa sebagian jari kaki korban harus diamputasi karena infeksi sudah menyebar. Kini, dokter kembali menjadwalkan operasi kedua, sementara keluarga semakin kebingungan menanggung biaya pengobatan.
BACA JUGA:RESMI! Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Ini Tanggalnya
“Saya hanya ingin anak saya sembuh. Sekarang sudah dioperasi sekali, tapi katanya harus operasi lagi. BPJS tidak bisa dipakai, sementara kami tidak punya uang,” ujar Aci Cendrawati, ibu korban.
Aci mengaku telah mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk membantu biaya perawatan, namun surat tersebut hanya bisa digunakan dua kali.
BACA JUGA:Tim Futsal KORPRI Jambi Bantai Komnas HAM 10-1, Sah Melaju ke 32 Besar Pornas XVII
“SKTM cuma bisa dipakai dua kali, setelah itu kami harus bayar sendiri. Sementara kami sama sekali tidak mampu,” tambahnya.
Situasi itu membuat keluarga F hanya bisa merawat anaknya di rumah dengan kondisi seadanya. Luka di kaki korban mulai membusuk karena belum mendapat penanganan medis lanjutan.
Melihat kondisi itu, Anggota DPRD Kota Jambi, Ruby Salam, turun langsung meninjau rumah korban. Ia mengaku terkejut dengan apa yang dilihatnya.
“Kondisinya sangat memprihatinkan. Kaki anak itu sudah membusuk akibat luka dari peristiwa pembegalan. Ini jelas butuh perhatian serius dari pemerintah,” ujar Ruby, Senin (6/10/2025).