Pimpinan perbankan, lanjutnya, harus memantau pegawai-pegawai yang dinilai sudah menyimpang saat bertugas, termasuk dengan memantau gaya hidup pegawai tersebut. "Kami juga memperhatikan gaya hidup pegawai kami. Dengan kontrol yang dibangun, kami yakin pertumbuhan perbankan di Provinsi Jambi akan semakin profesional, lebih baik, dengan rezeki yang banyak dan berkah, daripada banyak tapi tidak berkah. Apa yang kita dapat dari kegiatan ini harus ditanamkan dengan baik, termasuk kepada tim. Sekali lagi, manfaatkan kegiatan ini untuk menimba ilmu dan mempelajari hal-hal yang baru, agar dapat diimplementasikan kepada bank yang bapak dan ibu pimpin," terangnya.
BACA JUGA:Percepat Perizinan, OJK Delegasikan Wewenang Perizinan Pasar Modal ke Daerah
Sementara itu, dalam kegiatan berikutnya, OJK Provinsi Jambi melaksanakan Evaluasi Kinerja BPR se-Provinsi Jambi. Dalam evaluasi tersebut, Kepala OJK Provinsi Jambi, Yan Iswara Rosya, mengatakan bahwa kegiatan evaluasi kinerja BPR yang rutin digelar oleh Kantor OJK Provinsi Jambi menjadi wadah penting untuk komunikasi dan pembahasan isu terkini di industri BPR/BPRS, dengan tujuan memperkuat sinergi antara OJK dan BPR agar mampu menjawab tantangan masa depan.
Kepala OJK Provinsi Jambi, Yan Iswara Rosya (tiga dari kiri) didampingi narasumber dan peserta yang meraih doorpirze dalam kegiatan yang digelar OJK Provinsi Jambi--
"Dalam menghadapi dinamika industri jasa keuangan yang semakin kompleks, evaluasi kinerja tidak hanya menilai aspek keuangan, tetapi juga tata kelola, manajemen risiko, dan kualitas pelayanan yang mencerminkan prinsip kehati-hatian," tegasnya.
Meskipun terdapat tren penurunan agregat akibat proses merger, kinerja BPR yang disesuaikan menunjukkan pertumbuhan positif dari sisi aset, kredit, dan laba bersih, dengan permodalan dan likuiditas yang tetap sehat. Namun, peningkatan kredit bermasalah menjadi perhatian bersama, sehingga penguatan pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan sangat diperlukan, terutama dengan tantangan multidimensi seperti percepatan digitalisasi dan dinamika global. Sebagai upaya adaptasi dan penguatan daya saing, OJK menekankan pentingnya pemahaman dan implementasi Risk Based Bank Rating (RBBR) sebagai kunci strategis untuk mendorong manajemen proaktif dalam mengelola risiko dan meningkatkan ketahanan usaha secara berkelanjutan," tandasnya.
BACA JUGA:Bank Jambi Boyong Penghargaan dalam Hari Indonesia Menabung Tahun 2025 OJK Provinsi Jambi
Dalam kegiatan sesi pertama dihadirkan narasumber yakni Pengawas dari Kelompok Spesialis Pengawas Teknologi Informasi OJK Pusat, Alifia Fithritama dan Asisten Direktur Kantor OJK Provinsi Jambi, Septarini Geminastitie serta Kasubdit II (Fismondev) Ditreskrimsus Polda Jambi Kompol Edi Putra T, S.H.
Sedangkan dalam kegiatan sesi kedua yaitu Evaluasi Kinerja dan Sosialisasi RBBR Bagi BPR se-Provinsi Jambi, diberikan tiga materi yakni Evaluasi Kinerja BPR dipaparkan oleh Helmiyani Pengawas Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi, Risk Based Bank Rating (RBBR), dibawakan oleh Erna Nilam Permata, Deputi Direktur Departemen Pengaturan dan Pengawasan Perbankan OJK, dan terakhir Level Up:Pelayanan Prima, yang dipaparkan oleh Deli Harris, Trainer Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia.
BACA JUGA:Percepat Proses Perizinan, OJK Resmikan Layanan Perizinan Satu Pintu
Dalam kegiatan sesi pertama turut hadir Direktur Treasury Dana, IT dan Digital Bank Jambi H. Achmad Nunung, HS, Direksi BPR se-Provinsi Jambi, Pimpinan Cabang/Pejabat Bank Umum se-Provinsi Jambi sedangkan untuk sesi kedua dihadiri oleh perwakilan Direksi, Komisaris dan Pejabat Eksekutif BPR se-Provinsi Jambi. (*)