Efek berganda ini menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menguatkan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Wilan Oktavian, menyatakan pentingnya integrasi koridor ini dalam ekosistem transportasi nasional.
“Nantinya Ruas Tol Pekanbaru-Dumai yang merupakan koridor utama Jalan Tol Trans Sumatera akan tersambung dengan koridor pendukungnya, yakni ruas Tol Pekanbaru-Padang,” ungkap Wilan saat mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI di Riau, Juni 2025.
Proyek ini melintasi wilayah strategis di Kota Pekanbaru meliputi Kelurahan Muara Fajar, Rumbai Bukit, Agrowisata, Palas, dan Sri Meranti, serta di Kabupaten Kampar mencakup Desa Karya Indah, Rimbo Panjang, Tarai Bangun, dan Kualu yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan membuka peluang investasi di kawasan yang dilalui.
Proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru) telah memberikan dampak positif langsung terhadap perekonomian lokal melalui penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
Adapun proyek ini dirancang memiliki lebar 3,6 meter per lajur dengan 2 (dua) lajur tiap jalurnya dan desain kecepatan maksimal 100 km/jam. Serta dilengkapi dengan 3 (tiga) pintu masuk dan keluar di Rimbo Panjang, Jalan Siak, dan Muara Fajar untuk memudahkan akses masyarakat.
Infrastruktur penting dalam ruas ini adalah jembatan utama sepanjang 97,5 meter dengan total panjang jembatan 200 meter yang melintasi Sungai Siak.