Robert Prevost Jadi Paus Leo XIV, Berikut Sosoknya

Jumat 09-05-2025,06:25 WIB
Reporter : Tim
Editor : Setya Novanto

BACA JUGA:Pengurus GAPKI Jambi Periode 2025-2030 Dilantik, Siap Bersinergi untuk Keberlanjutan Industri Sawit

Pada 2014, ia kembali ke Peru saat Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo.

Prevost diangkat menjadi Uskup Chiclayo pada 2015. Selama di sana, ia juga menjabat sebagai wakil presiden dan anggota dewan tetap Konferensi Waligereja Peru dari 2018 hingga 2023.

Selama masa itu, para uskup Peru dilaporkan memainkan peran penting dalam memastikan stabilitas kelembagaan selama krisis politik yang menyebabkan penggulingan presiden berturut-turut.

BACA JUGA:Warga Bengkulu Full Senyum! BBM di Bengkulu Turun Rp 1050/Liter, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite 9 Mei 2025

Pada 2020 dan 2021, Prevost menjabat sebagai administrator apostolik Callao, Peru.

Paus Fransiskus mengangkat Prevost sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup serta Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Ia dikenal baik oleh para kardinal karena perannya yang menonjol untuk memilih dan mengawasi para uskup.

Pada Januari 2023, ia menjadi uskup agung dan beberapa bulan kemudian Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi kardinal.

Penerus Fransiskus

Dalam pidato pertamanya, Paus Leo XIV mengenang pesan mendiang Fransiskus yang disampaikan pada Misa Paskah 20 April lalu—hanya berselang sehari sebelum Fransiskus wafat.

“Kemanusiaan membutuhkan Kristus sebagai jembatan untuk mencapai Tuhan dan kasih-Nya. Anda semua membantu kami membangun jembatan dengan dialog dan perjumpaan, sehingga kita semua dapat menjadi satu umat yang selalu dalam damai,” kata Leo XIV di hadapan ribuan umat yang berkumpul menyambutnya di Lapangan Santo Petrus.

Dia disebut-sebut akan mendukung keberlanjutan reformasi yang diinisiasi mendiang Paus Fransiskus, untuk Gereja Katolik.

Ia dilaporkan memiliki pandangan yang sama dengan Fransiskus mengenai isu lingkungan serta keberpihakan kepada kaum miskin dan migran.

Dia pun disebut mendukung perubahan praktik pastoral mendiang Fransiskus, yang mengizinkan umat Katolik yang bercerai atau menikah lagi secara sipil untuk menerima komuni kudus.

Meskipun begitu, ia tampaknya tidak akan meneruskan keterbukaan yang ditunjukkan Paus Fransiskus kepada komunitas LGBTQ.

Dalam rekam jejaknya, Prevost juga menghadapi skandal pelecehan seksual yang dilakukan oleh para imam Katolik—masing-masing di Chicago (1999-2001) dan Chiclayo, Peru (2022)—meskipun ia telah dibela dalam kedua kasus tersebut.

Kategori :