JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - PT Aneka Tambang atau Antam (Persero) Tbk meluncurkan platform digital bernama "ANTAM Logam Mulia" guna mempermudah transaksi investasi emas bagi masyarakat yang sebelumnya hanya bisa diakses melalui website Brankas LM.
Direktur Utama PT Antam Nico Kanter dalam acara peluncuran di Jakarta, Selasa, mengatakan digitalisasi yang dilakukan pihaknya ini merupakan jawaban untuk memberikan pelayanan yang mudah, aman, serta cepat dalam bertransaksi emas secara digital.
"Ini merupakan fase satu dari seluruh inisiatif strategis Antam, dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan kemudahan, keamanan, dan kecepatan dalam bertransaksi emas secara digital. Layanan brankas dalam aplikasi mobile apps atau Antam Logam Mulia ini merupakan bagian dari ekosistem perdagangan emas fisik digital," katanya, dikutip dari antara.
BACA JUGA:Kejari Bireuen Ajukan Kasasi Putusan Bebas Perkara Satu Kilogram Sabu
Ia menyampaikan dengan hadirnya aplikasi tersebut juga pihaknya ingin memperluas pangsa pasar dengan menjangkau segmen pelanggan yang lebih luas, termasuk generasi muda dan masyarakat digital yang mengutamakan kecepatan serta kemudahan pelayanan.
General Manager UBPP Logam Mulia Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan melalui aplikasi tersebut, masyarakat bisa membeli emas secara real time dari mana saja dengan kuantitas beragam.
Dari aplikasi tersebut juga masyarakat bisa melakukan penjualan kembali (buyback) dengan aman, mengingat sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
"Setiap transaksi pembelian emas ada fisiknya tersimpan dalam ekosistem emas fisik digital," katanya.
Ia menyatakan, melalui aplikasi ini pihaknya optimistis bisa melakukan penjualan emas fisik dan digital sebanyak 1 ton pada tahun ini, serta saat ini sudah ada 25 ribu orang yang terdaftar dalam aplikasi ANTAM Logam Mulia.
Lebih lanjut, Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan mengatakan peluncuran aplikasi ANTAM Logam Mulia ini merupakan tahap awal inovasi yang dilakukan perusahaan emas milik negara.
Dirinya mendorong ke depan Antam harus melakukan inovasi yang tak hanya bisa melakukan pembelian atau penjualan emas secara digital, namun turut menghadirkan layanan transfer emas.
"Ini itu sebetulnya hanya milestone pertama saja. Masih ada milestone kedua, ketiga, dan seterusnya. Karena digitalisasi ini is a must. Proses bisnis ini semua harus tersentralisasi, terintegrasi, dan harus memudahkan. Karena kan sekarang semua one stop service," ujarnya.(ant)