Selanjutnya, ada metode penanganan lainnya penanganan longsor dilakukan pada ruas jalan Simpqng Pulau Rengas - Muara Siau - Dusun Tuo – Jangkat Kabupaten Merangin. Lalu, Pekan Gedang / Batang Asai - Ma. Talang – Jangkat Kabupaten Sarolangun. Serta pada Simpang Pasar Masurai - Koto Tapus Kabupaten Merangin.
"Juga ada metode keempat penanganan Grading yakni dilakukan pada Simpang Pulau Rengas - Muara Siau - Dusun Tuo – Jangkat," terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata langsung melakukan peninjauan lapangan di Kota Jambi pada Senin (17/3/2025). Ivan menyebutkan bahwa kerusakan jalan di beberapa titik sudah cukup parah dan memerlukan perhatian segera dari pihak terkait, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kota.
Ruas jalan pertama yang ditinjau seperti Jalan Ade Irma Suryani- Jalan Siwabessy-Jalan KH Abdul Malik sepanjang 4.821 Meter dengan titik kerusakan ringan ada sekitar 5 titik.
“Untuk yang rusak ringan, itu bisa langsung di patching. Yang memang gunanya untuk proses perbaikan aspal yang rusak, seperti lubang, retak, atau penurunan permukaan. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kondisi jalan menjadi rata dan aman. Sehingga masyarakat bisa tetap melaju dengan aman dan nyaman. Mengingat lokasi ini sumber kemacetan, tepat berada di pintu masuk jembatan Batanghari satu,” jelas Ivan.
Sedangkan untuk ruas lainnya, Ivan mengungkapkan rata-rata jalan rusak karena 2 yang penyebab utama. Yakni, pertama disebabkan dilintasi Kendaraan Over Dimensi Over Load (ODOL) dan kedua adalah air.
"Karena tidak adanya drainase di bahu kiri dan kanan jalan mengakibatkan curah hujan langsung turun dan berkumpul di aspal. Aspal menjadi keropos, rusak dan terjadilah paling parahnya nanti jalan putus atau longsor. Ini harus diantisipasi, makanya untuk sementara langkah awal kita hanya bisa patching dulu. Yang penting fungsional dari jalan terpenuhi, baru nanti kita paripurnakan untuk perbaikan optimal, mengingat kondisi fiskal daerah,” ungkap Ivan. (aan)