Tak lupa, Diaz menyampaikan pihak BPJN Jambi mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pihak, baik polres, kodim, pemkab, stakeholder atas terbangunnya jembatan darurat tipe bailey ini.
"Terimakasih juga terutama para pekerja yang sudah selama 7 hari ini melaksanakan pembangunan jembatan ini.Kami juga mengucapkan permohonan maaf jika dalam pelaksanaannya dirasa terlambat dan mengganggu aktivitas warga," sampainya.
Sebelumnya, Diaz menyebut, kendaraan barang yang diizinkan melintas tak lebih dari 20 ton dibuktikan dengan pengukuran di jembatan timbang. Adapun jembatan ini memiliki bentang panjang 30 meter dan lebar 4,5 meter.
"Total berat kendaraan ditambah muatan maksimal 20 ton. Dipotong kepada pengendara yang melintas memperhatikan beban kensaraannya masing-masing, bagi yang melewati batas berat dipotong mengurangi bebannya atau mencari jalur alternatif," sebutnya.
Sementara untuk solusi cepat yang diusulkan Pemprov lewat bantuan APBD Provinsi Jambi dan fasilitasi Pemkab Bungo untuk keituksertaan perusahaan sekitar yang akan turut serta memperbaiki permanen jalan amblas ini, Diaz tak menampik.
"Inisiasi dari Pemkab dan Pemprov. Dikerjakan oleh pihak swasta. Desain dan pengawasan dari BPJN. Setelah terbangun dilakukan serah terima aset dari pihak ke BPJN Jambi," ucapnya.
Sebelumnya Gubernur Jambi Al Haris pada akhir pekan lalu meninjau jalan amblas sekitar 20 meter ini. Haris hadir bersama H.Bakri Anggota Komisi V DPR RI.
Gubernur menyatakan, walaupun jalan ambla itu adalah kewenangan Kementerian PU, namun berada ini di Wilayah Provinsi Jambi. Sehingga Pemprov akan membantu perbaikan permanen dengan fasilitasi Pemkab Bungo dan partisipasi perusahaan sekitar.
"Maka, Kami membantu perbaikannya menggunakan APBD Provinsi Jambi yg disepakati sementara waktu Balai Jalan akan memasang Jembatan Bailey dan langsung dilanjutkan dengan pekerjaan fisik Jembatan Permanen yang juga akan melibatkan PT KIM yang turut berpartisipasi dan membantu penanganannya difasilitasi oleh Bupati Bungo," ucap Haris.
"Semoga Akses Masyarakat akan cepat pulih agar logistik lancar, lalulintas orang dan barang juga lancar," terang Haris.
Sebelumnya, akibat intensitas hujan tinggi sejak hari Sabtu 1 Maret 2025 menyebabkan air Sungai Tukum berdebit besar dan meluap. Crossdrain atau gorong-gorong eksisting pada badan jalan tidak mampu menampung debit air tersebut sehingga crossdrain tergerus dan badan jalan amblas pada Minggu, 2 Maret.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi bergerak cepat melakukan penanganan darurat atas bencana amblasnya jalan nasional Lintas Jambi-Sumbar, tepatnya pada ruas Bts. Prov. Sumbar – Muara Bungo (N.009) STA. 53+000 di Desa Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. (*)