JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Anggota Komisi V DPR RI Edi Purwanto meninjau pemasangan jembatan Bailey untuk menghubungkan jalan putus yang berada di jalur Lintas Jambi-Padang yang berada di Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo pada Sabtu (8/3/2025). Jalan ini putus diterjang banjir pada Minggu 2 Maret lalu.
Dalam kunjungan ini Edi Purwanto didampingi oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi Ibnu Kurniawan, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Jambi Benny Nurdin Yusuf, dan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Samsul Riduan yang juga Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan.
Saat ditemui, Edi mengatakan kedatangannya untuk melihat secara langsung progres perbaikan, sehingga bisa melakukan langkah-langkah solusi permanen. ”Saya kira sudah banyak yang datang. Saya hari ini janjian sama Kepala Balai (BPJN, red) untuk mendapatkan informasi langsung terkait kondisi terakhir. Yang pertama insya Allah, bailey akan dipasang. Hari ini atau besok sudah dipasang. Harapannya dua tiga hari selesai,” kata Edi Purwanto.
"Yang perlu menjadi perhatian, jembatan bailey ini kapasitasnya hanya 20 ton termasuk kendaraan. Sehingga jika diatas 20 ton harus dibongkar atau putar balik. Disinilah dibutuhkan kerjasama dengan Kepolisian, Dinas Perhubungan, dan pengusaha agar memperhatikan kapasitas jalan. ”Disinilah diperlukan kesadaran kolektif, kalau kapasitas beban hanya 20 ton. Jangan dipaksa lebih. Nanti bisa amblas lagi, kalau amblas, kendaraan jatuh lebih masalah lagi,” katanya.
Makanya, Ia berharap semua pihak mematuhi kapasitas jalan ini. ”Jangan kuat-kuatan. Tidak mentang mentangan, tidak jago jagoan. Kita tegas saja, ketika lebih 20 ton bongkar, atau putar balik, tidak bisa dipaksa karena kapasitas kita 20 ton,” lanjutnya.
Anggota DPR RI Dapil Jambi ini mengatakan salah satu persoalan jalan adalah Over Dimension Over Loading (ODOL). Ini adalah kondisi kendaraan yang melebihi batas dimensi dan/atau muatan yang diizinkan. ”Disinilah perlu ada regulasi. Beban berat, usia jalan akan turun,” katanya.
“Problem kita sekarang adalah Over Dimension Over Loading (ODOL). Tahun 2023 kita targetkan zero odol. Undang undangnya belum selesai, sekarang lagi proses revisi no 22 tahun 2009 terkait tentang UU Jalan. Apalagi saat ini pertumbuhan penduduk yang banyak, kendaraan semakin banyak, kebutuhan makin banyak,” katanya.
Selain itu, Edi Purwanto juga meminta agar semua pihak menjaga lingkungan. Karena kejadian hari ini karena hutan kita gundul baik karena kegiatan perkebunan maupun PETI. ”Kalau kita tidak proteksi. Maka hal seperti ini akan kejadian terus,” harap Politisi PDI Perjuangan ini.
Tidak hanya itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi ini juga meminta Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) Jambi untuk memantau gorong-gorong di semua jembatan yang menjadi kewenangannya. ”Salah satu penyebabnya, gorong-gorong kita menyempit, tadi saya meminta BWSS, jalan jalan yang ada jembatan yang tersumbat bisa dicek. Dibersihkan jika ada sumbatan,” lanjutnya.
Harapannya, semua pihak bisa berkolaborasi. Mulai dari Gubernur, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota dan Pemerintah pusat. Agar bisa menjalankan kewenangannya. Sehingga bisa berbagi tugas dalam menyelesaiakan persoalan infrastruktur. (aiz)