Masjid Tertua Samarinda Hidangkan Bubur Peca Khas Tiap Ramadhan

Sabtu 01-03-2025,15:16 WIB
Reporter : Tim
Editor : Misriyanti

SAMARINDA, JAMBIEKSPRES.CO.ID -Masjid Shiratal Mustaqiem yang merupakan masjid tertua Kota Samarinda secara khusus menghidangkan bubur peca yang hanya disajikan pada setiap berbuka puasa selama bulan Ramadhan.

"Bubur peca adalah makanan khas Kampung Masjid Samarinda yang diwariskan turun-temurun. Resep ini dari nenek moyang kami dulu," ujar juru masak bubur peca Masjid Shiratal Mustaqiem, Mardiyana atau akrab disapa Alus di Samarinda, Sabtu, dikutip dari Antara

Juru masak yang telah 22 tahun melestarikan tradisi itu mengatakan bahwa bubur peca memiliki tekstur sangat lembut, hasil perpaduan nasi, santan, kaldu ayam kampung, dan rempah-rempah. Selain cita rasa gurihnya, bubur ini dipercaya memiliki khasiat kesehatan, terutama bagi penderita penyakit maag.

"Banyak jamaah yang mengatakan bubur ini bagus untuk kesehatan," kata Alus.

Bubur peca bagi warga sekitar masjid bersejarah berusia lebih dari seabad, yang terletak di Jalan Pangeran Bendahara, Kelurahan Masjid, telah menjadi pusat tradisi kuliner yang mempererat tali persaudaraan warga.

Proses pembuatan bubur peca membutuhkan waktu dan kesabaran. Alus dan timnya mulai memasak sejak pukul delapan pagi, mengaduk adonan selama lima jam agar teksturnya lembut dan bumbu meresap sempurna.

Resep bumbu diracik dengan komposisi khusus yang dirahasiakan, terdiri dari berbagai rempah seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan kayu manis, dengan santan kental dan kaldu ayam kampung sebagai bahan utama.

Dalam satu hari, 25 kilogram beras diolah menjadi bubur peca. Sepuluh kilogram disajikan untuk berbuka puasa di masjid, sementara 15 kilogram dibagikan kepada jamaah untuk dibawa pulang.

Lauk yang disajikan bervariasi setiap harinya, mulai dari ayam bistik, ayam suwir, hingga telur bumbu merah, agar jamaah tidak bosan.

Menjelang waktu berbuka, masjid dipenuhi jamaah yang antusias menanti hidangan khas ini. Ratusan porsi bubur peca ludes setiap hari.

Menurut Alus, tradisi berbuka dengan bubur peca di Masjid Shiratal Mustaqiem bukan sekadar tentang rasa, tetapi juga tentang kebersamaan dan nilai-nilai Ramadhan. Setiap jamaah membawa wadah dari rumah untuk diisi bubur peca, yang akan disantap bersama keluarga.(ANTARA) 

 

Kategori :