JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Kota Jambi tengah menjajaki kerja sama dengan Kabupaten Sleman dan Magelang untuk memastikan pasokan cabai yang stabil dan harga yang lebih terjangkau di pasaran. Langkah ini diambil untuk mengendalikan inflasi, yang turut dipicu oleh fluktuasi harga cabai.
Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah membahas pembelian cabai langsung dari daerah penghasil untuk memastikan ketersediaan pasokan. "Ini merupakan salah satu strategi untuk pengendalian inflasi. Kami ingin memastikan pasokan cabai aman dengan harga yang kompetitif," kata Sri.
Pemerintah Kota Jambi juga memastikan kualitas cabai yang akan dibeli, serta harga yang bersaing dengan daerah lain. Untuk distribusinya, pihaknya berkomitmen agar cabai sampai di Kota Jambi dengan kualitas terbaik.
Sri menambahkan, untuk mendukung kelancaran pengiriman, Bank Indonesia turut memberikan subsidi transportasi. “Pengiriman cabai ini dibantu oleh Bank Indonesia agar biaya transportasi tidak membebani harga jual cabai di Kota Jambi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sri menegaskan bahwa pemkot tidak menggunakan APBD dalam pendanaan program ini, melainkan dana dari Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kota Jambi. Selain itu, pengiriman cabai ke Kota Jambi akan menggunakan jalur darat dan udara sesuai kebutuhan untuk menjaga kesegaran.
Untuk diketahui, harga cabai di pasar tradisional Kota Jambi masih mengalami fluktuasi. Berdasarkan pantauan pada Minggu (9/2/2025) di pasar aurduri, harga cabai merah keriting tercatat Rp55.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp85.000 per kilogram, dan cabai rawit geprek Rp80.000 per kilogram. (*)