BENGKULU, JAMBIEKSPRES.CO.ID -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menetapkan harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk periode Februari 2025 senilai Rp2.640 per kilogram untuk usia tanam 10 hingga 20 tahun.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Bickman Panggarbesi di Kota Bengkulu, Sabtu, menyebutkan bahwa penetapan harga jual tersebut setelah dilaksanakan rapat penetapan harga TBS sawit bersama asosiasi sawit, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
"Memang benar, untuk penetapan harga TBS sawit dilakukan berdasarkan data yang diinput oleh 14 dari 31 pabrik kelapa sawit yang beroperasi di Bengkulu. Data tersebut mencakup indeks 'K', penjualan Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), dan cangkang. Namun, beberapa perusahaan menyatakan bahwa cangkang tidak dijual sehingga tidak masuk dalam perhitungan harga," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa pentingnya kemitraan antara kelompok tani dan pabrik minyak sawit (PMS) untuk memastikan harga TBS sesuai standar normal dan tidak dimanipulasi oleh tengkulak.
Untuk itu, ia berharap para petani di Provinsi Bengkulu agar memanfaatkan kemitraan tersebut untuk memperkuat posisi tawar mereka, dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dapat terus meningkat menghadapi fluktuasi harga.
Menurut Bickman, adanya penurunan harga TBS kelapa sawit tersebut dipengaruhi oleh laporan invoice penjualan produk turunan kelapa sawit yang disampaikan oleh perusahaan.
Sebelumnya, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu telah menetapkan harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk periode Desember 2024 yaitu Rp3.110 per kilogram.
Sub Koordinator Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan Bidang Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Yuhan Syahmeri menerangkan bahwa harga jual TBS sawit pada Desember mengalami peningkatan jika dibandingkan pada November yaitu Rp3.070 per kilogram.
"Harga sawit di bulan Desember 2024 mengalami kenaikan. Bulan lalu, harga berada di Rp3.070 dan kini meningkat menjadi Rp3.110 per kg," ujar dia.
Ia menerangkan bahwa kenaikan harga TBS kelapa sawit tersebut disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya yaitu adanya perusahaan yang mulai menjual cangkang sawit, serta kualitas produksi yang semakin baik di Provinsi Bengkulu.
Kemudian, kesadaran perusahaan dalam melaporkan kegiatan usahanya juga berkontribusi terhadap peningkatan harga.(ANTARA)