Era Baru Timnas Indonesia di Tangan Patrick Kluivert Demi Mewujudkan Impian Piala Dunia 2026

Selasa 14-01-2025,07:29 WIB
Reporter : Tim
Editor : Setya Novanto

Secara kultur, ketiga pelatih ini memiliki latar belakang yang sama karena sama-sama kelahiran Amsterdam. Kolaborasi itu dirasa melengkapi satu sama lain untuk menggaransi mimpi Indonesia bermain di Piala Dunia 2026.

Dengan nama besar di dunia sepak bola sebagai striker top, Kluivert dinilai mampu memberi kehangatan di ruang ganti tim Garuda.

Nama besarnya diharapkan mampu mendapatkan respect dan dapat meredam ego dari para pemain Indonesia.

Ini menjadi krusial bagi PSSI karena Erick Thohir menyebut ada "dinamika" di tim internal timnas kala masih dipimpin Shin Tae-yong sebelum laga melawan Cina pada Oktober lalu.

Urusan taktik, Pastoor dirumorkan akan menjadi otak utama pola permainan timnas Indonesia. Pengalamannya yang lebih 20 tahun di dunia kepelatihan menjadi modal berharga karena berbagai dinamika melatih pasti sudah dirasakan pria 58 tahun tersebut.

Lebih dari 450 pertandingan bersama tujuh klub pernah dipimpin oleh Pastoor. Pendapatan poinnya per pertandingan adalah 1,3 poin per laga. Jumlah ini lebih baik dari Kluivert yang menghasilkan 1,2 poin dari 34 pertandingan.

CV-nya Pastoor semakin mencolok karena pernah mengantarkan tiga tim promosi ke kasta tertinggi sepak bola Belanda, Eredivisie. Tiga tim itu adalah Excelsior, Sparta Rotterdam, dan Almere City.

Pastoor juga menjadi satu-satunya pelatih di timnas saat ini yang memiliki trofi. Trofi ini didapatkannya saat membawa Sparta Rotterdam juara kasta kedua Liga Belanda atau Eerste Divisie musim 2015/2016. Dengan formasi 4-3-3, Sparta saat itu cuma menelan lima kali kekalahan dari 36 pertandingan ketika juara.

Walaupun 4-3-3 mengantarkan Sparta juara, Pastoor bukan sosok yang fanatik terhadap sistem permainan tersebut. Ia memilih menjadi pelatih yang adaptif menggunakan formasinya, tergantung kualitas pemain dari klub yang ia latih. Pendekatan ini sama dengan yang dilakukan oleh Kluivert di jumpa persnya pada Minggu (12/1).

Sedikitnya, ada lima formasi yang pernah digunakan Pastoor selama menahkodai tujuh klub selain 4-3-3. Enam formasi itu adalah 3-4-1-2, ,3-5-2, 4-5-1, 4-4-2, dan 4-1-4-1.

Sementara Landzaat, pelatih kelahiran Amsterdam pada 6 Mei 1976 itu kenyang pengalaman sebagai asisten pelatih di enam klub di empat negara, Hungaria (Ferencvaros), Arab Saudi (Al-Ittihad, Al-Taaawoun), Polandia (Lech Poznan), dan Belanda (Feyenoord, Willem II). Ia juga mempunyai kelebihan bisa berbahasa Indonesia. Kelebihan ini akan sangat berguna untuk menjalin pendekatan dengan pemain lokal. (*)

 

Kategori :