JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kualam (59), pasien BPJS kelas 3, menjalani operasi penggantian sendi lutut di RSUD Raden Mattaher Jambi. Meskipun biaya operasi ditanggung BPJS, Kualam diminta membayar Rp 34 juta untuk alat bantu sendi. Kondisi kaki Kualam tidak membaik dan mengalami pendarahan serta bernanah selama 8 bulan pascaoperasi
Kualam (59) merupakan warga Kasang Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi. Ia menjalani operasi pada 3 November 2023.
Saat itu ia dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi oleh rumah sakit Bhayangkara Jambi. Oknum Dokter spesialis di RSUD Raden Mattaher Jambi berinisial D menjanjikan alat bantu sendi dari Cina, tetapi menyatakan bahwa biaya alat tersebut Rp 35 juta tidak tercover BPJS.
Menanggapi hal tersebut, dr Deden selaku Ketua Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) sekaligus Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jambi mengatakan, dirinya telah melakukan audiensi dari rumah sakit umum daerah Jambi ini.
"Terhadap jawaban dari rumah sakit itu belum dikirimkan secara tertulis, kalau memang sudah dilakukan secara prosedur, berarti kan ada dugaan adanya maladministrasi yang dilakukan oleh bukan manajamen, tetapi oleh nakes," jelasnya.
dr Deden meminta agar rumah sakit itu dilakukan audit secara medis terkait dugaan maladministrasi tersebut dan pihak rumah sakit harus bertanggung jawab.
Sementara dari sisi IDI, dikatakannya saat ini sedang dalam tahap pengumpulan data dan investigasi.
"Jawabannya sudah kita kompilasi. Sehingga kita akan telusuri apakah ada pelanggaran etik dan disiplin," sebutnya.
Terpisah, kepada awak media, Kualam menjelaskan mengenai kondisi kesehatan pada kakinya hingga menyebabkan terjadinya operasi pergantian sendi lutut yang rusak dengan komponen buatan dari besi dan plastik.
Berawal dari Kualam yang saat itu ingin mengeluarkan kendaraan sepeda motor dari rumah yang kemudian dirinya tertimpa sepeda motor hingga menyebabkan kesakitan pada sendinya.
Pada saat Kualam melakukan pemeriksaan kesehatan pada kakinya ke rumah sakit Bhayangkara Jambi, pihak rumah sakit menyebutkan pada pergelangan persediaan lututnya ada gompelan sehingga disarankan untuk melakukan operasi.
"Kami ronsen, dari hasil pemeriksaan katanya sendinya ada yang gompel, kata dokter di rumah sakit mau gak di operasi?, saya bilanglah mau, karena saya ingin sembuh," tuturnya, Sabtu (21/12/2024).
Namun, pada saat itu, dirinya dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi untuk melakukan operasi pergantian sendi lutut yang rusak dengan komponen buatan dari besi dan plastik.
Saat di RSUD Raden Mattaher Jambi, dirinya ditangani oleh salah satu oknum dokter spesialis berinisial D, dimana pada saat itu, Kualam diminta untuk melakukan operasi pada persendian lutut kakinya dengan dipasangkan alat dipergelangan sendi lutut kaki sebelah kirinya
Dikatakan Kualam, saat berbicara dengan dokter itu, dokter itu menjanjikan akan mencarikan alat bantu sendi lutut itu dari Cina.