JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Kemenangan melawan Arab Saudi membuktikan Shin Tae-yong sebagai pelatih yang mempunyai cara untuk keluar dari fase kritis.
Ini pernah ia lakukan pada laga terakhir putaran kedua melawan Filipina pada Juni lalu.
Saat itu, Shin dihadapkan pada situasi genting saat Indonesia harus menang melawan Filipina di kandang setelah kekalahan melawan Irak. Pada laga tersebut, Indonesia menang 2-0 melalui gol Thom Haye dan Rizky Ridho.
Pada sesi jumpa pers melawan Saudi, Kamis (18/11), Shin menyadari adanya tekanan masyarakat kepadanya setelah dua kekalahan beruntun melawan China dan Jepang.
Ia sadar ketika menang atau kalah, akan ada banyak berita yang baik, begitu juga berita negatif. Sebagai pelatih, ia juga tak bisa memberikan proses yang instan karena semuanya butuh kesabaran dalam membangun sebuah tim yang kuat.
Sebagai pelatih yang punya cara keluar dari situasi kritis, Shin kembali menunjukkan sentuhan magisnya. Ia berhasil mengantarkan kemenangan pertama untuk Indonesia yang dihasilkan dari analisisnya dan tim kepelatihan soal kelemahan tim asuhan Herve Renard tersebut.
Taktik 4-1-4-1 yang dibawa Renard direspon Shin dengan 3-5-2, sebuah perubahan formasi setelah Indonesia tak meraih hasil maksimal dalam lima pertandingan pertama di putaran ketiga dengan formasi 3-4-3.
Dengan formasi ini, Indonesia sangat bermain efektif saat menemukan banyak celah di pertahanan Saudi. Mereka menciptakan 13 total tembakan yang empat di antaranya peluang besar, walaupun secara penguasaan bola, laga ini merupakan penguasaan bola terendah tim Garuda dengan 23 persen.
Shin menyoroti penampilan lini tengah timnya yang diisi Thom Haye, Ivar Jenner, dan Marselino Ferdinan sebagai kunci kemenangan timnya karena banyak memenangkan bola dan membuat The Green Falcon tak nyaman menguasai bola.
"Ketiga pemain gelandang berperan sangat baik, bisa dibilang sempurna," kata Shin dikutip dari Antara.
Bagi Herve Renard, pendekatan yang dilakukan Shin membuat anak-anak asuhnya pantas dihukum karena tak memulai laga dengan baik. Selama pertandingan, Saudi juga kesulitan menembus pertahanan Indonesia. Peluang terbaik mereka baru jatuh pada menit ke-90+7 Mohammed Kanno yang mengenai mistar gawang. Itu pun dihasilkan dari tendangan keras Kanno saat Indonesia sudah bermain dengan 10 pemain.
"Mereka memulai pertandingan dengan intensitas yang bagus. Mereka memulai pertandingan layaknya ini laga persahabatan. Jadi kami dihukum malam ini. Maka saya katakan sekali lagi, saya menerima (kekalahan) ini," kata pelatih asal Prancis tersebut. (*)