Marselino Ferdinan contohnya. Pemain yang baru mendapatkan klub barunya di Oxford United itu mengatakan para pemain Jepang juga manusia. Jadi tidak ada perlu yang ditakutkan dari Samurai Biru walaupun mereka saat ini tak terkalahkan dalam babak kualifikasi.
Jika Indonesia bermain percaya diri dan lepas dengan berani memegang bola lebih banyak, maka itu akan memperbesar peluang menang.
Mantan pemain Persebaya itu dikenal sebagai pemain muda yang sangat berkembang di Indonesia, bahkan tergolong cukup cepat.
Sejak mendapatkan debut timnas senior pada Januari 2022 saat usianya 17 tahun empat bulan 18 hari, Marselino selalu mendapatkan kepercayaan dari Shin, dengan kini sudah mencatat 27 cap dan tiga gol bersama timnas senior.
Di antara pemain senior nan kenyang pengalaman yang menghiasi skuad Garuda, Marselino adalah yang selalu mendapatkan tempat di hati Shin. Ini karena pemain yang kini berusia 20 tahun itu selalu bermain dengan percaya diri.
Dalam usianya yang masih sangat belia, gaya bermain Marselino seolah menunjukkan pemain ini sudah lama bersama timnas.
Kenyang pengalaman bersama timnas senior, pengalaman yang diserapnya dia tularkan kepada skuad muda Indonesia pada Piala Asia U-23 2024 yang menembus empat besar. Di sana, Marselino menjadi bintang karena menjadi nyawa Garuda Muda.
Witan Sulaeman, Sandy Walsh, Egy Maulana Vikri, hingga Jordi Amat juga mengutarakan kepercayaan diri yang sama dengan Marselino.
Aura kepercayaan diri yang menyelimuti skuad Garuda membuat Jepang menaruh perhatian besar.
Pelatih Jepang Hajime Moriyasu khawatir Indonesia yang dinilainya telah mencapai kemajuan yang sangat pesat akhir-akhir ini, bakal mendapatkan momentum bangkit di SUGBK di depan puluhan ribu suporternya sendiri nanti.
Terlebih, tren kemenangan mereka dalam babak kualifikasi baru saja dihentikan oleh Australia, tim yang ditahan seri 0-0 oleh Indonesia di SUGBK pada pertandingan kedua.
Enam pemain tak boleh diganti
Shin Tae-yong tentu sudah belajar banyak dari dua pertandingan terakhir melawan Bahrain dan China saat dia banyak dikritik karenan sebelas pemain pertama yang dia turunkan.
Setidaknya enam pemain tak boleh diganti oleh Shin dalam starting line-up.
Mereka adalah kiper Maarten Paes, duo bek tengah Jay Idzes dan Rizky Ridho, bek kiri Calvin Verdonk Thom Haye di lini tengah, dan Ragnar Oratmangoen pada posisi striker. Mereka adalah nama-nama "winning team" yang tak boleh diotak-atik, apalagi dalam laga sepenting laga melawan Jepang.
Selain Ridho dan Idzes di bek tengah, satu pemain yang wajib mengisi kekosongan tiga bek sejajar dalam formasi 3-4-3 adalah Justin Hubner, pemain yang melewatkan laga melawan Bahrain dan China.