"Perbedaan pilihan politik itu biasa dalam demokrasi. Masalah baliho itu kan biasa dalam momen pilkada. Siapa pun boleh pasang baliho. Masalah pilihan itu urusan hati nurani masing-masing," katanya.
Raisul juga menyebutkan, tindakan pengrusakan dan penghilangan baliho menunjukkan kehidupan politik masyarakat kita masih kumuh.
Akhir-akhir ini, pasangan Deri Mulyadi-Aswanto, oleh berbagai kalangan, dianggap pasangan yang cukup kuat dan memiliki potensi menang cukup besar. Dukungan dari berbagai kalangan terus berdatangan.
"Karena itu juga banyak yang merasa tersaingi dengan pasangan Deras ini," kata Raisul.
Kordiv P3S Chintiya Albert Siin, dikonfirmasi mengatakan meminta agar tim Paslon melaporkan ke Bawaslu Kerinci. "Terimakasih informasinya, kami tunggu laporan resminya," katanya.
Doni Aria Anggita Bawaslu menambahkan apakah baleho tersebut APK. Karena yang menjadi pengawasan Bawaslu merupakan APK resmi. "Nanti kita cek dulu. Kalau bukan APK, bukan objek pengawasan kami," katanya.(Hdp)