Meutya juga menekankan pentingnya dukungan dari para penyelenggara sistem elektronik (PSE) seperti Meta, Google, YouTube, Twitter, Telegram, TikTok dan platform digital lainnya guna memastikan ruang digital bersih dari konten negatif.
"Mungkin dalam waktu dekat kami akan panggil kembali teman-teman dari PSE itu .... kita minta komitmennya juga untuk juga menjaga ruang-ruang digital agar bersih dari konten negatif termasuk judi online," kata dia.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa peningkatan literasi masyarakat juga menjadi hal penting yang harus dilakukan dalam upaya memberantas judi online.
Menurut dia meski sistem teknologi pengawasan terus ditingkatkan, literasi tetap menjadi aspek penting dalam memutus rantai permintaan terhadap judi online.
Dia pun mengajak para wakil rakyat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kesadaran publik tentang dampak buruk perjudian online.
Meutya juga menyebut bahwa PPAT telah mengingatkan bahwa judi online telah menyasar berbagai kalangan, mulai dari tingkat sosial ekonomi rendah hingga tingkat atas, termasuk di sektor pemerintahan, pendidikan, hingga partai politik.
"Jadi artinya tidak hanya di kelas bawah tapi di kelas atas dengan berbagai sistem yang berbeda. Ada yang melalui game ada yang melalui bentuk-bentuk lain, ini banyak. Jadi sekali lagi mungkin di lingkungan terdekat kita dulu kita perangi sama-sama," pungkas dia. (*)
Sumber: Antara