MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Para petani di Kabupaten Tanjabtim saat ini bernafas lega, setelah harga kelapa dalam mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Toke penampung bisa membeli kelapa milik petani Rp. 3.200 per Kg.
Hal itu disampaikan oleh Oim, salah satu Toke Penampung kelapa dalam di Kecamatan Kuala Jambi. Dia mengaku, memang sejak beberapa waktu lalu harga kelapa mengalami kenaikan. Ia membeli dari petani dari kisaran Rp. 3.000-3.200. Dimana 3.000 itu dibeli per butir, dan 3.200 jika dibeli per Kg.
"Ya, Alhamdulillah sekarang ini memang harga kelapa tinggi. Yang jelas pasti petani senang," katanya.
Tingginya harga kelapa dalam saat ini dikarenakan permintaan ekspor yang tinggi. Harga kelapa ini memang tergantung dari permintaan yang biasanya dari negeri tetangga Malaysia dan Singapura.
"Ya Malaysia dan Singapura lagi permintaan kelapa kita, jadi harga pun menjadi naik," sebutnya.
Tentunya hal ini menguntungkan bagi toke penampung seperti dirinya dan petani kelapa dalam, karena merupakan mata pencarian dalam kebutuhan sehari-hari. Untuk itu dia sangat berharap kondisi ini bisa terus bertahan, minimal kalau pun harga turun jangan terlalu merosot.
"Kita berharap harga kelapa ini tetap bertahan. Namun namanya hukum pasar kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi setidaknya harga jangan turun sampai anjlok, minimal harga standar," harapnya.
Sementara, Adnan, salah satu petani kelapa dalam merasa senang dengan harga kelapa yang tinggi. Setidaknya sekarang bisa bernafas untuk kebutuhan hidup. Petani makin tambah semangat untuk memanen buah kelapanya.
"Tentu kami semakin semangat kalau harga tinggi seperti ini," ungkapnya.
Dia berharap, mudah-mudahan harga kelapa dalam ini bisa terus bertahan, sehingga perekonomian petani pun bisa cepat meningkat.
"Alhamdulillah harga kelapa sekarang ini menyelamatkan kami. Harga yang turun sebelumnya terbalas dengan harga saat ini. Semoga bertahan," harapnya.(lan)