JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Perancangan kurikulum di era modern merupakan tugas yang kompleks, baik secara konseptual maupun dalam implementasinya. Kompleksitas ini sebagian besar disebabkan oleh beragamnya visi tentang makna dan tujuan pendidikan.
Oleh karena itu perancangan kurikulum membutuhkan keseimbangan antara visi pendidikan, temuan penelitian terbaru, dan kebutuhan praktis siswa, dengan tujuan akhir menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan efektif. Demikian disampaikan oleh Suhardi, selaku Guru Duta Canva Indonesia dalam pertemuan mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan di Kampus UNJA Pasar Jambi, Sabtu (14/9/2024) yang turut dihadiri oleh Ketua Prodi MTP UNJA, Dr. Sofyan, M.Pd.
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan relevansi kurikulum dengan dunia kerja, keterlibatan masyarakat menjadi hal yang krusial. Kurikulum pendidikan, sebagai salah satu komponen fundamental dalam sistem pendidikan, memerlukan masukan dan partisipasi langsung dari berbagai elemen masyarakat untuk memastikan bahwa hasil pendidikan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan nyata di lapangan. Kurikulum yang efektif tidak hanya disusun oleh pengambil kebijakan dan para akademisi saja, melainkan juga harus melibatkan guru, siswa, orang tua, serta perwakilan dari sektor industri. "Ini bertujuan untuk menyelaraskan output pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Salah satu cara efektif untuk mengintegrasikan pandangan masyarakat adalah melalui pembentukan komite sekolah yang beranggotakan perwakilan dari masyarakat lokal. Komite ini dapat bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan kebutuhan spesifik komunitas dengan strategi pembelajaran di sekolah," kata Suhardi.
Pendekatan ini diklaim bisa meningkatkan relevansi kurikulum dengan kondisi nyata yang dihadapi lulusan ketika memasuki dunia kerja. Selain itu, kurikulum yang berkembang dan adaptif membantu siswa lebih siap menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat dan industri.
Dengan mendasarkan kurikulum pada kebutuhan nyata masyarakat, pendidikan tidak hanya menjadi lebih relevan, tetapi juga lebih dinamis dan bermanfaat bagi pembangunan karakter serta keterampilan siswa. Kurikulum harus memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk belajar dan praktik di DU/DI atau mitra kerja sesuai keahlian yang diambil siswa.
Dengan kata lain, lanjut Suhardi pendidikan yang baik memerlukan kerjasama dan sinergi antara semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, dari tingkat dasar hingga pengambilan kebijakan. "Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat, memastikan bahwa setiap lulusan siap berkontribusi secara efektif di masyarakat," imbuhnya. (kar)