Sri Mulyani Singgung Utang Berbagai Negara Melonjak, Utang RI Bagaimana?

Senin 02-09-2024,20:34 WIB
Reporter : Tim
Editor : Dona Piscesika

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan utang di berbagai negara di negara maju melonjak dari 70 persen menjadi 112 persen dari produk domestik bruto (PDB).

 

Sementara di negara-negara berkembang kenaikan jumlah utang paskapandemi dari 47 persen dari PDB awal 2000 sekarang mencapai 71 persen.

 

Menurut Sri Mulyani, lonjakan utang di berbagai negara tersebut disebabkan oleh ruang fiskal dan ruang moneter yang menjadi sangat menyempit akibat kondisi seluruh dunia yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi, dan terjadinya perang serta tensi geopolitik.

 

Ia mengatakan secara global kondisi 2024 belum menunjukkan adanya perbaikan atau optimisme dikarenakan situasi global masih sama dan bahkan cenderung meruncing karena tensi geopolitik dan peperangan di sejumlah negara.

 

“Konflik dari negara Amerika Serikat terhadap Tiongkok, kemudian terjadinya fragmentasi dan proteksionisme yang dijadikan sebagai proxy dari kompetisi ini menyebabkan ekonomi dunia juga melemah,” ujarnya.

 

Selain itu, disrupsi akibat terjadinya perang mengakibatkan terjadinya inflasi meningkat tinggi dan diikuti dengan suku bunga global yang melonjak tinggi, meskipun mulai September 2024 diharapkan akan terjadi penurunan suku bunga terutama di Amerika Serikat. 

 

Perang juga bisa menyebabkan disrupsi suplai sehingga harga komoditas melonjak tinggi.

 

Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia melemah. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2024 hanya sebesar 3,2 persen lebih rendah dari tahun lalu, dan pada 2025 akan tumbuh 3,3 persen sama seperti tahun 2023.

Kategori :