JAMBIEKSPRES.CO.ID - Dengan berat hati harus dikatakan bahwa daftar makanan di Bawah ini adalah pemicu kolesterol tinggi.
Enak? mungkin iya enak. Favorit? Mungkin masuk dalam daftar menu favorit kita semua. Namun kenyataan pahit harus diterima, ternyata makanan ini adalah pemicu kolesterol.
Mengutip dari www.klikdokter.com, berikut daftarnya:
1. Makanan yang digoreng
Berbagai makanan yang digoreng, apalagi deep-fry, mengandung kolesterol tinggi sehingga harus dihindari. Makanan yang digoreng tinggi kalori dan dapat mengandung lemak trans yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, konsumsi goreng-gorengan terlalu sering telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.
2. Makanan cepat saji
Mengonsumsi makanan cepat saji merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Kamu yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki kolesterol lebih tinggi, lebih banyak lemak perut, memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi, dan gangguan pengaturan gula darah.
Waspadai juga makanan kemasan seperti kue kering, mayones, kerupuk, makanan beku, dan sebagainya yang menggunakan lemak trans untuk memperpanjang masa kedaluwarsanya. Bacalah label nutrisi pada kemasan. Cari yang kandungan lemak transnya nihil.
3. Daging olahan
Daging olahan seperti sosis, bacon, ham, daging asap, ham, nugget, serta daging olahan lainnya adalah makanan dengan kolesterol tinggi yang harus dibatasi.
Konsumsi daging olahan yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan angka penyakit jantung dan kanker tertentu, seperti kanker usus besar.
Sebuah studi menyatakan, 50 gram daging olahan per hari dikaitkan dengan risiko 42 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.
4. Makanan Penutup
Kue basah maupun kue kering, es krim, dan sajian penutup lainnya (dessert) juga tak sehat karena cenderung tinggi kolesterol, sering ditambahkan banyak gula, lemak, serta kalori yang tidak sehat.
Terlalu banyak konsumsi makanan jenis ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan secara keseluruhan, serta dapat menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu.
Penelitian telah mengaitkan penambahan asupan gula dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, penurunan kognitif, dan kanker tertentu.
Selain itu, makanan jenis ini sering kali tidak dilengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, dan lemak sehat.
5. Seafood
Sebagian jenis makanan laut seperti udang, lobster, hingga caviar juga mengandung kolesterol tinggi. Jika memang ingin mengonsumsinya, jangan sampai berlebihan. Perhatikan juga cara memasaknya. Paling baik adalah direbus atau dikukus, bukan digoreng.
Jika kamu menyukai makanan laut, pilihlah yang mengandung lemak baik seperti omega-3. Ikan salmon, sarden, dan tuna yang tinggi akan omega-3 dapat meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik, sekaligus menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) si kolesterol jahat.
6. Jeroan
Di Indonesia, banyak orang yang menggemari olahan jeroan alias organ dalam seperti otak, usus, babat, hati, dan sebagainya. Jeroan memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, apalagi sampai berlebihan, karena tingginya kandungan kolesterol (juga purin pemicu asam urat).
Cara mengolah jeroan dengan menambahkan santan bisa membuat kadar kolesterolnya meroket, sehigga membahayakan kesehatan.
7. Susu dan produk olahannya
Susu sapi, yoghurt, dan keju merupakan produk yang mengandung banyak lemak jenuh dan banyak orang yang tidak menyadarinya. Agar kadar kolesterol terjaga, beralihlah ke produk yang bebas atau sedikit lemak (2 persen), atau pilih susu skim.
8. Es Krim
Es krim umumnya mengandung lemak dan gula, yang menjadikan teksturnya lembut, creamy, dan manis. Namun, kadar lemak jenuh dan gula yang tinggi di dalamnya jelas memicu pembentukan kolesterol. Bila kamu tetap ingin makan es krim, pilihlah yang rendah lemak seperti sorbet.
9. Minyak Sayur
Secara alami, produk nabati tidak mengandung kolesterol. Akan tetapi, bisa mengandung asam lemak jenuh yang tinggi seperti pada minyak kelapa (coconut oil), minyak kelapa sawit (palm oil), dan minyak inti sawit (palm kernel oil). Kamu tetap bisa memakainya untuk memasak asal tidak berlebihan dan tidak digunakan berulang kali.
10. Produk Minuman Kemasan
Berbagai produk minuman kemasan seperti minuman bersoda, jus buah, teh, kopi, serta minuman lainnya memiliki kadar gula pemanis yang tinggi.
Gula pemanis seperti gula pasir atau gula jagung diketahui berhubungan dengan rendahnya kadar kolesterol baik (HDL). Oleh karena itu, konsumsi gula tambahan perlu dibatasi, maksimum 6 sendok atau 25 gram per hari.
11. Makanan Mengandung Lemak Trans
Lemak trans mampu meningkatkan kolesterol yang berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung. dr. Fiona menjelaskan, “Asam lemak trans adalah lemak yang paling buruk sehingga perlu dihindari.
Jika menumpuk dalam jumlah berlebih di dalam tubuh, kejadian penyakit diabetes, penyakit jantung dan stroke tidak bisa dihindari lagi.”
Jenis makanan yang dipanggang dalam kemasan, makanan penutup, bahkan beberapa jenis cokelat, berisiko mengandung lemak trans yang buruk untuk kadar kolesterol.
12. Makanan mengandung karbohidrat
Ketika kamu makan karbohidrat dalam taraf berlebihan, tubuh akan memecahnya seperti gula.
Padahal di balik itu, makan makanan mengandung karbohidrat terlalu banyak karbohidrat olahan justru dapat meningkatkan kolesterol.
Penelitian menunjukkan bahwa makan makanan yang mengandung serat sebenarnya dapat membantu menurunkan peradangan dengan beberapa cara yang mengejutkan.
Jadi, konsumsilah karbohidrat dalam jumlah yang tidak berlebihan ya.
Pentingnya Melakukan Perubahan Gaya Hidup
Mengubah beberapa kebiasaan gaya hidup ke arah yang lebih sehat berkontribusi besar dalam membantu mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida. Berikut ini adalah beberapa tipsnya:
Hentikan atau kurangi asupan alkohol menjadi tidak lebih dari 1 gelas (untuk wanita) atau 2 gelas (untuk pria) per hari. Minuman beralkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida.
Jangan merokok. Merokok meningkatkan kemampuan kolesterol LDL untuk masuk ke sel-sel arteri dan menyebabkan kerusakan.
Berolahraga secara teratur setidaknya 30 menit. Pilihan olahraganya bisa dengan jalan cepat, berenang, atau aerobik setiap hari. Olahraga dapat meningkatkan kadar HDL sambil mengurangi kadar LDL dan trigliserida dalam tubuh.
Menurunkan kelebihan lemak tubuh. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida darah dan LDL.
Kontrol kadar gula darah jika kamu menderita diabetes. Gula darah yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke.
Para pakar setuju bahwa cara yang paling efektif untuk menurunkan kadar kolesterol adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh yang sehat, ketimbang yang mengandung asam lemak jenuh atau lemak trans. (*)