JAMBIEKSPRES.CO.ID-Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan untuk menjadi negara maju. Kualitas pendidikan, isu lingkungan hidup, dan ketimpangan ekonomi adalah beberapa di antaranya. Visi Indonesia Emas 2045 sulit tercapai bila tidak segera ada persiapan mencapai cita-cita tersebut.
Salah satu hal yang dapat menjadi jawaban atau menjadi beban bila tidak dipersiapkan sejak dini adalah para generasi muda. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tidak bekerja, tidak pergi ke sekolah, maupun tidak sedang mengikuti kursus. Mereka disebut youth not in education, employment, and training (NEET). Persentase NEET di Indonesia mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional
Padahal, generasi muda inilah yang akan menjadi penggerak masa depan bangsa, nakhoda pembangunan negara, pemimpin keberlanjutan pembangunan dan perkembangan Indonesia.
Karena itu, sangat penting untuk dapat mengidentifikasi, melatih, dan mendukung pemimpin masa depan yang berpotensi sejak dini. Berdasarkan hal tersebut, Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, melalui program TELADAN, mendukung terciptanya pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia yang andal dan dapat berkontribusi kepada masyarakat secara berkelanjutan.
Program TELADAN, memberikan dan memperlengkapi para mahasiswa dari 10 universitas mitra Tanoto Foundation beasiswa kuliah S1 dan pelatihan kepemimpinan yang terstruktur. Salah satu bagian dari perjalanan pembelajaran para penerima beasiswa TELADAN (Tanoto Scholars) adalah Tanoto Scholars Gathering (TSG) yang diadakan setiap tahun. Tahun ini, TSG 2024 kembali diadakan di Pangkalan Kerinci, Riau.
CEO Tanoto Foundation, Benny Lee mengatakan bahwa pendiri Tanoto Foundation, Pak Sukanto Tanoto memiliki visi 5C yang juga diterapkan di semua grup bisnisnya, yaitu good for community, climate, country, customer, dan company. “5C menunjukkan kita harus bisa memberikan dampak dahulu kepada 4C pertama, baru berpikir mengenai organisasi/ diri kita sendiri. Tanoto Foundation juga menganut visi ini karena apa yang kita lakukan harus berdampak baik untuk masyarakat dan negara”, sebutnya dalam pembukaan acara Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2024 yang berlangsung pada Minggu, 28 Juli 2024.
“Adik-adik juga akan mengunjungi pabrik-pabrik RGE beroperasi dan melihat bagaimana mereka menerapkan perbaikan terus menerus atau continuous improvement. Ini sangat penting untuk Tanoto Scholars, untuk selalu mencari peluang memperbaiki dan mengembangkan diri,” sebut Benny.
“Manfaatkan kesempatan TSG ini untuk mengenal satu sama lain dengan baik, karena ini akan membentuk jaringan kalian di masa depan. Saling dukung satu sama lain dan tumbuh bersama menjadi pemimpin,“ tutup Benny.
Chief Operating Officer (COO) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Eduward Ginting, yang turut membuka TSG 2024, mengatakan bahwa PT RAPP menjadi pionir dalam business sustainability yang diimplementasikan dalam April 2030. “Kami yakin bila kami semakin sustain, kami dapat makin kompetitif juga. Begitu juga dengan adik-adik semua. Kalian dipersiapkan menjadi pemimpin yang berkomitmen kepada keberlanjutan. Dengan pola pikir keberlanjutan, kalian akan menjadi pemimpin yang berfokus pada menciptakan nilai jangka panjang yang melampaui keuntungan finansial saja, namun juga berdampak pada masyarakat, lingkungan, dan negara,” sambung Eduward.
Menteri Keuangan RI (2014-2016), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) (2016-2019), Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (2019-2021), Prof. Bambang Brodjonegoro yang membuka sesi inspirational talk mengatakan jika Indonesia mau menjadi negara maju, kuncinya adalah fokus di pengembangan manusianya. “Apa yang dilakukan oleh Tanoto Foundation lewat TSG 2024 dan program beasiswa kepemimpinannya sudah in line dengan cita-cita ini. Ketika ingin menjadi negara maju, kita akan melewati suatu periode di mana yang menonjol di dunia adalah sustainability dan digital transformation. Jadi dengan memasukkan isu sustainability sebagai tema, saya kira ini sudah disadarkan bahwa ini akan menjadi tren masa depan. Dan mencapainya dengan digital,” ujar Bambang.
“Sebagai generasi digital, adik-adik bisa berkontribusi dengan mengimplementasikan transformasi digital yang mendukung sektor-sektor krusial seperti ekonomi, politik, lingkungan, dan kesehatan. Namun harus tetap memperhatikan keberpihakan kepada kaum membutuhkan seperti nelayan, petani, dan lainnya. Peran anak muda sangat krusial. Kalian harus menjadi critical thinkers, change makers, innovators, communicators, dan leaders,” sambung Bambang.
TSG 2024 juga diisi oleh pembicara-pembicara lain seperti Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono, dan para alumni program beasiswa Tanoto Foundation. Salah satunya adalah Prof. Cahyadi, guru besar termuda Universitas Sebelas Maret, Solo, yang berbicara mengenai perjalanan pendidikannya dan bagaimana berkontribusi di sektor pendidikan.
Selain itu, SDG Mover UNDP Indonesia yang juga merupakan public figure, Chelsea Islan, juga turut hadir dengan membawakan materi bagaimana membangun aksi yang berdampak dan berkelanjutan, serta komunikasi yang dapat mempengaruhi banyak pihak untuk melakukan hal yang positif.
Mengenai Tanoto Scholars Gathering 2024
TSG adalah bagian dari program kepemimpinan dan beasiswa Tanoto Foundation yang bernama TELADAN (Transformasi Edukasi untuk melahirkan Pemimpin Masa Depan). TSG mempertemukan Tanoto Scholars dari seluruh Indonesia dan luar negeri dan memberikan kesempatan untuk berjejaring, belajar dari para tokoh-tokoh berpengaruh dan sesama Tanoto Scholars, pengenalan akan dunia kerja, dan bertemu langsung dengan pembina dan pengurus Tanoto Foundation. TSG merupakan titik lanjutan pengembangan kepemimpinan dalam program TELADAN dari tahap “lead self” ke tahap “lead others”.